PVMBG: Lontaran Material Pijar Marapi dalam Radius 4,5 Kilometer
PADANG - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana (PVMBG) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyampaikan lontaran material pijar dari Gunung Marapi pada dini hari masih dalam radius 4,5 kilometer.
"Itu adalah lontaran material pijar yang dikeluarkan bersamaan saat terjadinya erupsi Gunung Marapi," kata Ketua Tim Tanggap Darurat Erupsi Gunung Marapi PVMBG Kristianto dilansir ANTARA, Sabtu, 13 Januari.
Ia memastikan lontaran pijar yang berwarna merah tersebut merupakan batuan vulkanik panas yang menyembur ketika terjadi erupsi.
Saat malam hari, katanya, fenomena alam itu akan terlihat lebih jelas jika dibandingkan dengan pada siang hari.
"Kami memastikan lontaran material pijar tersebut hanya di sekitar gunung saja dan tidak sampai ke luar radius 4,5 kilometer," ujarnya.
Lontaran material pijar terjadi akibat adanya tekanan yang kuat dari kawah gunung berapi sehingga menyembur ke atas. Dengan kata lain, terjadi peningkatan aktivitas gunung pada pukul 01.42 WIB.
Baca juga:
- Pengancam Tembak Anies Baswedan di TikTok Disebut Polisi Tak Terkait Paslon Lain di Pilpres 2024
- Pemilik Akun TikTok Ancam Tembak Anies Ditangkap di Jember, Masih Diperiksa Intensif
- Mahfud MD: Bansos Bukan Hadiah dari Presiden, tapi Diatur UUD
- KPU Umumkan 63 Lembaga Survei Terdaftar di Pemilu 2024, Ini Daftarnya
Kendati demikian, Kristianto menyampaikan fenomena lontaran material pijar biasa terjadi pada gunung api aktif. Sejak erupsi Gunung Marapi pada 3 Desember 2023, PVMBG sempat merekam secara visual beberapa kali kejadian yang sama.
Tipe Gunung Marapi yang secara administrasi berada di Kabupaten Tanah Datar dan Kabupaten Agam telah berubah dari freatik menjadi magmatik. Artinya, magma sudah berada di sekitar mulut gunung.
"Dengan perubahan tipe freatik ke magmatik ini, material magma fresh itu bisa saja dilontarkan ke permukaan. Jadi tidak tertutup kemungkinan magma keluar dari lubang kawah dan juga tergantung kekuatannya," kata dia.