Pekan Buruk Barcelona yang Hampir Padamkan Tarian Terakhir Messi
JAKARTA - Ketika Lionel Messi memutuskan untuk tidak meninggalkan Barcelona musim panas lalu, sejumlah penggemar berharap melihat kampanye gaya 'Last Dance' (tarian terakhir) yang nyata, di level Michael Jordan di tahun terakhirnya di Chicago Bulls.
Tapi, dalam waktu sepekan terakhir, penggemar secara efektif melihat peluang Barcelona untuk meraih tiga trofi menjauh. Harapan musim yang gemilang di bawah asuhan Ronald Koeman hampir runtuh.
Setelah kalah di Supercopa de Espana dari Athletic Bilabo, Barcelona kalah 0-2 di leg pertama semifinal Copa del Rey melawan Sevilla. Lalu, dihancurkan Paris Saint-Germain 4-1 di Liga Champions dan kehilangan dua poin melawan Cadiz di La Liga.
Media Spanyol, MARCA menyebut, kilasan individu Messi belum cukup untuk menutupi kekurangan Barcelona yang tak terhitung jumlahnya.
Baca juga:
Bahkan, Pedri tidak bisa menyelamatkan Las Blaugrana dan Antoine Griezmann lebih sering mengecewakan ketimbang yang dia impikan.
Semuanya suram di Camp Nou. The Catalans berada di ambang eliminasi Liga Champions dan Copa del Rey, dan gelar La Liga tampaknya tidak mungkin diraih juga.
Selain itu, kontrak Messi akan habis di akhir musim dan, jika klub tidak dapat meyakinkannya bahwa mereka dapat membangun proyek yang kompetitif, dia kemungkinan akan pergi untuk menantang Liga Champions di tempat lain.
Pertanyaan membosankan kembali menyembul. Ke mana Messi pergi musim panans nanti? PSG atau Manchester City?