Bendungan Karian Penuhi Kebutuhan Air Warga Jakarta dan Banten
JAKARTA - Bendungan Karian yang merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) di Desa Pasir Tanjung, Kecamatan Rangkasbitung, Lebak, Provinsi Banten, telah diresmikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Senin, 8 Januari.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyebut, Bendungan Karian memiliki manfaat untuk memenuhi penyediaan air baku bagi warga Jakarta dan Banten.
"Bendungan Karian yang dibangun sejak 2015 dan selesai pada 2024 ini memiliki manfaat utama untuk memenuhi penyediaan air baku yang akan dialirkan melalui Intake Karian dengan kapasitas 5,5 meter kubik per detik, dan Intake Ciuyah dengan kapasitas 9,1 meter kubik per detik," ujar Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR Bob Arthur Lombogia dalam keterangan tertulis yang diterima VOI, Selasa, 9 Januari.
Bob menyebut, Intake Ciuyah akan mengalirkan air baku di Jakarta Barat dengan kapasitas 3,2 meter kubik per detik. Lalu, Kabupaten Bogor dengan kapasitas 0,2 meter kubik per detik serta Banten dengan kapasitas 5,7 meter kubik per detik.
Sementara, Intake Karian juga memiliki fungsi untuk menambah kebutuhan suplesi Daerah Irigasi (DI) Ciujung seluas 22.000 hektare (ha), dan mengalirkan air baku untuk Serang dan Cilegon dengan kapasitas 1,5 meter kubik per detik.
Adapun Bendungan Karian dibangun sejak 2015 silam dan menelan anggaran biaya hingga Rp2,27 triliun. Bendungan ini memiliki volume tampungan sebesar 315 juta meter kubik dan memiliki luas genangan sebesar 1.773 ha.
Bendungan Karian akan memberikan manfaat bagi masyarakat di Provinsi Banten, DKI Jakarta dan sebagian kecil di Jawa Barat.
Baca juga:
Pertama, manfaat irigasi bagi 22.000 ha sawah. Kedua, akan memenuhi kebutuhan air baku dengan kapasitas 14,6 meter kubik per detik di Kabupaten Serang, Kota Serang, Kota Cilegon, Kabupaten Lebak, Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang Selatan, Kota Tangerang, Kota Jakarta Barat, dan Kabupaten Bogor.
Selain itu, Bendungan Karian juga memiliki manfaat reduksi banjir bagi kawasan hilir bendungan sebesar 60,8 juta meter kubik. Bendungan ini bermanfaat juga sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTM) dengan kapasitas sebesar 1,8 MW.
Di samping itu, Bendungan Karian juga memanfaatkan teknologi dalam SOP pengoperasiannya. Untuk operasi pintu bendungan, baik pintu Intake Karian, Intake Ciuyah maupun Spillway, dikendalikan di Pusat Pengendalian Unit Pengelola Bendungan (UPB).
Pusat Pengendalian juga mencatat tinggi muka air, debit masuk waduk dan curah hujan, termasuk forecasting berdasarkan data yang tercatat setiap jam dan hari. Untuk pemeliharaan juga dilakukan secara rutin dan berkala sesuai dengan rencana operasi waduk yang sudah disusun.