Kisah Kapolsek Cilandak Gendong Nenek yang Kakinya Sakit saat Evakuasi Banjir Melewati Gang Sempit
JAKARTA - Aksi heroik kembali ditunjukkan anggota Kepolisian dalam membantu warga terdampak banjir di Jakarta, salah satunya Kapolsek Cilandak Kompol Iskandarsyah yang menggendong seorang nenek untuk dievakuasi dari rumahnya yang terendam banjir.
Dilansir Antara, Minggu, 21 Februari aksi Kapolsek Metro Cilandak tersebut terekam dalam video berdurasi 40 detik yang dibagikan Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Pol Azis Andriansyah, Minggu.
Kapolsek Metro Cilandak, Kompol Iskandarsyah saat dihubungi mengatakan dirinya membantu mengevakuasi warga terdampak banjir di Jalan Mandala II Bawah, RT 08/RW 02, Kelurahan Cilandak, Sabtu, 20 Februari.
Menurut Iskandarsyah di lokasi tersebut mendapati seorang nenek yang tinggal bersama seorang cucunya yang masih berusia 15 tahun. Saat semua orang sudah dievakuasi ke Masjid Babah Alun Desari, hanya tersisa nenek tersebut yang enggan dievakuasi karena kakinya sakit.
"Jadi semua orang di tempat tinggal ibu (nenek) itu sudah dievakuasi. Tinggal ibu itu bersama cucunya, dia tadinya tidak mau dievakusi karena kakinya sakit," kata Iskandar.
Setelah diberikan pengertian dan dipastikan keselamatannya, nenek tersebut akhirnya bersedia untuk dievakuasi.
Iskandarsyah menggendong nenek tersebut dikarenakan akses ke rumahnya berada di gang sempit yang tidak bisa dilalui perahu karet.
"Jadi saya gendong dari rumah sampai ke titik perahu evakuasi yang ada di depan gang, jaraknya 25 meteran," kata Iskandar.
Rasa kemanusiaan yang menggerakkan Iskandar untuk menggendong nenek tersebut, ditambah kendala di lapangan yang harus segera mengevakuasi warga untuk rasa aman.
"Anggota saya kebanyakan usianya lebih tua dari saya, di Polsek saya paling muda, udah aja saya yang gendong, kasihan juga perintahkan anggota," ujar Iskandar.
Forkompinda Kecamatan Cilandak sebelumnya telah membuat jalur-jalur evakuasi menggunakan tali tambang untuk membantu warga yang mengungsi karena banjir.
Selain itu, aliran listrik juga diputus guna mengantisipasi sengatan listrik yang dapat membahayakan warga saat banjir.
"Ada beberapa wilayah yang aliran listriknya belum dipadamkan, untuk memberikan rasa aman, kita imbau warga mengungsi sementara," kata Iskandar.
Camat Cilandak, Mundari, menyebutkan ada 180 orang warga yang mengungsi dari rumahnya akibat banjir.
Terdapat 8 lokasi pengungsian yang tersebar di 4 RW di Kelurahan Cilandak yang disiapkan pihak kecamatan, salah satunya Masjid Babah Alun Desari.
"Pagi ini seluruh warga yang mengungsi sudah bisa pulang, air sudah surut sejak sore, warga tengah bersih-bersih lingkungan sisa banjir," kata Mundari.
Menurut Mundari, banjir di wilayah Cilandak terjadi karena curah hujan tinggi dan lama, kemudian Kali Krukut tidak dapat menampung.