Dokter dan Sejarah Kemenag RI, Refleksi Hari Amal Bakti ke-78

JAKARTA - Tanggal3 Januari ini adalah hari jadi Kementerian Agama (Kemenag) RI yang ke-78. Dalam reset yang dilakukan Departemen Kajian Sejarah dan Kepahlawanan Dokter dari Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), ternyata ada peran dokter dalam pembentukan dan pengembangan Kementerian Agama.

Ketua Umum PB IDI, DR. Dr. Moh. Adib Khumaidi, SpOT, menyoroti peran penting dokter dan IDI dalam sejarah kemerdekaan Indonesia. "Para dokter dan organisasi profesi dokter telah memberikan kontribusi besar dalam perjuangan bangsa Indonesia untuk meraih kemerdekaan," ujar Khumaidi.

DR. Dr. Muhammad Isman Jusuf, Sp.N dari Departemen Kajian Sejarah dan Kepahlawanan Dokter PB IDI, mencatat empat dokter yang terlibat dalam pembentukan Kementerian Agama, termasuk Dokter KRT. Radjiman Wedyodiningrat, dr. Moewardi, dr. Marzoeki Mahdi, dan dr. Tarmidzi Taher.

Dari kiri ke kanan; Dr. Moewardi, Dr. dr. Marzoeki Mahdi dan Dr. Tarmidzi Taher, mantan Menteri Agama. (Dok IDI)

Usulan pembentukan Kemenag pertama kali disampaikan oleh Mr. Muhammad Yamin dalam sidang BPUPKI pada 11 Juli 1945. Dokter KRT. Radjiman Wedyodiningrat memimpin rapat tersebut, dan usulan tersebut kemudian mendapat dukungan pada sidang KNIP pada 25-27 November 1945.

Dua dokter, dr. Moewardi dan dr. Marzoeki Mahdi, turut mendukung usulan tersebut. Dr. Moewardi, juga dikenal sebagai pahlawan kemerdekaan nasional, memiliki peran penting dalam persiapan pembacaan teks proklamasi kemerdekaan Indonesia di Pegangsaan Timur Jakarta.

Dr. Tarmidzi Taher, mantan Menteri Agama, menunjukkan dampak positif dokter dalam pembangunan. Selama menjabat sebagai Menteri Agama (1993-1998), beliau meninggalkan warisan berupa pengembangan Siskohat dan pembentukan Dana Abadi Umat.

Peringatan Hari Amal Bakti Kementerian Agama RI pada 3 Januari menjadi momentum refleksi sejarah. Para dokter lulusan Fakultas Kedokteran di lingkungan Kemenag diharapkan membawa perspektif keagamaan dalam praktik kedokteran mereka. Dengan hal ini, mereka diharapkan dapat meneladani sosok-sosok dokter dan ulama Indonesia yang telah memberikan kontribusi besar. Selamat Hari Amal Bakti ke-78 Kementerian Agama Republik Indonesia: "Indonesia Hebat Bersama Umat.