BNN RI Akan Lakukan Penguatan Laboratorium untuk Menguji Narkotika Jenis Baru dari Luar Negeri

JAKARTA - Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia (BNN RI) mencatat, sebanyak 93 narkotika jenis baru atau New Psychoactive Substances (NPS) sudah masuk dan beredar di Indonesia.

Kepala BNN RI Marthinus Hukom mengatakan, sebanyak 93 NPS berasal dari berbagai negara yang ada di dunia.

"93 New Psychoactive Substances berasal dari negara Meksiko, Myanmar, Iran dan Amerika Latin. (narkotika) yang dicampur dan masuk ke Indonesia. Itu berkembang terus, setiap tahunnya dan bertambah," kata Marthinus kepada wartawan, Kamis, 28 Desember

Sebanyak 93 New Psychoactive Substances sudah diatur dalam Undang - Undang kesehatan dan dimasukan kedalam kategori narkotik.

"Paling banyak adalah dari Meksiko. Meksiko mencampur berbagai jenis narkotika dan jenis bahan kimia yang akan masuk ke Indonesia," ujarnya.

Untuk memberantas modus baru narkotika jaringan Internasional, BNN RI juga terus bertukar informasi untuk mengetahui dan melakukan penindakan.

"Apabila kita sudah melakukan penyelidikan di (tes) laboratorium akan ditemukan zat mengandung narkotika, kita akan proses melalui undang - undang yang berlaku," katanya.

Dari 93 jenis NPS tersebut, 90 jenis diantaranya telah diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 30 dan 31 Tahun 2023. Di samping itu, sebagai upaya antisipasi dari perkembangan peredaran NPS, BNN RI melakukan penguatan terhadap laboratorium narkotika di Indonesia.

Berdasarkan data yang dihimpun oleh Puslab BNN RI dari seluruh laboratorium narkotika di Indonesia, pada tahun 2023 telah dilakukan pengujian terhadap 22.183 sampel, dimana 21.531 diantaranya positif narkotika, 9 psikotropika, 5 prekursor, dan 638 sampel lainnya adalah negatif.