Anies Temui Nelayan Banyuwangi, Dikeluhkan Soal Sulitnya Solar dan Pengurusan Izin Berbelit

BANYUWANGI - Capres-cawapres, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, atau AMIN memanfaatkan masa kampanye dengan memilih berdialog langsung dengan nelayan dan petani di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.

AMIN berbagi tugas untuk menarik dukungan masyarakat petani dan nelayan di kabupaten ujung timur Pulau Jawa, itu dengan cara berdialog dan menyerap aspirasi rakyat pada masa kampanye Pemilihan Presiden 2024.

"Hari ini kami berdialog dengan para nelayan di Banyuwangi. Dalam kegiatan ini kami mendengar aspirasinya (nelayan) dan masalah-masalahnya apa yang disampaikan adalah hal yang serupa disampaikan nelayan lain di berbagai tempat di Indonesia, yakni tentang solar," kata capres Anies Baswedan usai dialog dengan nelayan di Pantai Blimbingsari, Kecamatan Rogojampi, Banyuwangi dilansir ANTARA, Kamis, 28 Desember.

Anies menyatakan apa yang dikeluhkan mengenai solar subsidi khusus nelayan di semua tempat nantinya akan menjadi prioritas bagi pasangan capres-cawapres Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar apabila dipercaya dan diberi mandat oleh rakyat.

Anies berjanji penyediaan solar bersubsidi akan lebih dimudahkan bagi nelayan dengan harapan mereka bisa bekerja mencari tangkapan ikan. Selain itu, pasangan calon Koalisi Perubahan itu juga menyiapkan infrastruktur lengkap.

"Mereka (para nelayan) juga menceritakan tentang perizinan yang buat mereka merepotkan, dan harus mengurus izin berbeda-beda, ada yang di pemkab, provinsi," kata dia.

Anies menyampaikan perizinan yang membuat nelayan "ribet" mengurus izin itu nantinya perlu dilakukan penyederhanaan dan menyiapkan pendekatan jemput bola (urus izin).

"Dengan begitu para nelayan tidak perlu pergi jauh-jauh (mengurus perizinan), dan pemerintah yang datang membantu kemudahan. Ini juga kami lakukan di Jakarta, memberikan izin usaha mikro kecil itu bukan pelakunya yang datang, tapi ke kantor boleh juga akan tetapi kami yang berkeliling memberikan dan memroses izin," tutur dia.

 

Sementara itu, di gubuk Desa Mangir, Kecamatan Rogojampi, Banyuwangi, Cawapres Muhaimin Iskandar berdialog dengan para petani dan menawarkan konsep kontrak farming untuk stabilisasi harga jual produk pertanian dan penerapannya adalah pengaturan penjualan dengan pemerintah melalui Bulog maupun mitra swasta.

"Dalam kontrak itu juga bakal diatur terkait dengan asuransi bagi petani ketika mengalami gagal panen. Jadi, petani produksi sebanyak-banyaknya supaya untungnya bisa ditabung untuk kesejahteraan. Kendala yang ada biar dipikirkan pemerintah," ucap Cak Imin, sapaannya.

Dalam dialog bersama petani itu, Muhaimin juga berjanji kemudahan sarana permodalan bagi para petani, khususnya bagi anak muda yang ingin berbisnis di sektor pertanian.