LRT Sumsel Tambah 8 Perjalanan di Masa Libur Natal dan Tahun Baru
JAKARTA - LRT Sumsel menambah 8 perjalanan untuk menyambut libur Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
Penambahan perjalanan ini juga dilakukan untuk mengakomodir transportasi masyarakat pengguna LRT yang sedang berlibur.
Adapun penambahan perjalanan dilakukan pada tanggal 23, 24, 25, 30, 31 Desember 2023 dan tanggal 1 Januari 2024.
“Total perjalanan di tanggal tersebut menjadi 102 perjalanan dari sebelumnya 94 perjalanan setiap harinya,” ujar Manager Humas PT KAI Divre III Palembang Aida Suryanti dalam Keterangan resmi, Minggu, 24 Desember.
Aida mengatakan LRT Sumsel beroperasi setiap hari nya mulai pukul 05.06 dan berakhir pukul 20.43, sedangkan untuk malam tahun baru 2024, perjalanan akan berakhir pada pukul 02.09 dini hari.
“Tarif tiket Rp.10.000 untuk rute dari dan menuju stasiun Bandara Rp.5.000 untuk selain stasiun Bandara. Penumpang dapat menggunakan tiket manual (QR), non tunai dengan uang elektronik atau kartu yang dikeluarkan oleh BPKARSS bekerja sama dengan bank-bank,” jelasnya.
Saat ini, kata Aida, jumlah Penumpang LRT Jan sampai dengan 23 Desember 2023 sebanyak 3.940.013 penumpang dengan rata-rata harian 11.036 penumpang, dan tahun 2023 LRT menargetkan mengangkut 4 juta penumpang.
“Tentunya PTKAI sebagai operator bersama Balai Pengelola Kereta Api Ringan Sumsel (BPKARSS) berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat pengguna jasa LRT Sumsel,” ujar Aida.
Selain menambah perjalanan, Aida mengatakan, pihaknya juga melakukan ramp check sarana, antisipasi gangguan sarana dan prasarana serta membuat posko terpadu di stasiun-stasiun LRT untuk menyambut libur Natal dan Tahun Baru.
Baca juga:
Adapun posko terpadu dibuka sejak tanggal 19 Desember 2023 hingga berakhirnya masa posko Natal dan Tahun Baru di tanggal 7 Januari 2024.
“Untuk kenyamanan dan pelayanan bagi penumpang juga menyediakan fasilitas tenant-tenant di Stasiun LRT Bumi Sriwijaya, Cinde, Ampera dan DJKA,” katanya.
Aida mengatakan, tenant-tenant tersebut memberikan kesempatan kepada pelaku usaha menjual produk UMKM berupa kerajinan tangan ataupun produk makanan dan minuman ringan, sehingga diharapkan dapat meningkatkan perekonomian UMKM.
“Untuk syarat dan ketentuan tenant tersebut dapat melakukan koordinasi lanjut dengan Balai Pengelola Kereta Api Ringan Sumsel (BPKARSS),” jelas Aida.