Pyridam Farma Berencana Akuisisi Perusahaan di Australia

JAKARTA – PT Pyridam Farma Tbk (PYFA), melalui anak perusahaan yang didirikan di Australia PYFA Australia Pty Ltd, berencana mengakuisisi Probiotec Limited dengan menandatangani Scheme Implementation Deed (SID) tanggal 21 Desember 2023 yang merupakan perjanjian mengikat bersyarat.

Adapun, dengan rencana anak usaha Pyridam Farma yang akan melakukan pengambilalihan atas seluruh saham yang telah diterbitkan oleh Probiotec Limited dengan harga 3 dolar Australia per lembar.

Sebagai informasi, probiotec Limited merupakan salah satu perusahaan farmasi terbesar asal Australia dalam bidang manufaktur yang bermitra dengan pemain besar global seperti Johnson&Johnson, Pfizer, iNova, Blackmores, dan lainnya untuk berbagai obat dan produk kesehatan konsumen lainnya.

CEO Pyridam Farma, Lee Yan Gwan mengatakan langkah akuisisi ini akan memberikan akses ke teknologi terdepan dan juga kesempatan untuk bermitra dengan pemain farmasi global yang nantinya akan menguntungkan industri farmasi di Indonesia.

"Pyridam Farma hari ini mengambil langkah besar dengan melakukan akuisisi salah satu perusahaan farmasi terbaik di Australia, Probiotec Limited. Sejalan dengan ambisi Pyridam Farma untuk menjadi pemain farma global , kami menyadari akan pentingnya inovasi serta penelitian (research & development)," jelasnya dalam keterangan resminya, Jumat, 22 Desember.

Sekretaris Perusahaan PYFA, Nadia Miranty Verdiana menjelaskan, perseroan memiliki kesempatan untuk dapat memanfaatkan sumber daya Probiotec, seperti fasilitas produksi modern, jaringan yang luas, akses ke teknologi, jaringan distribusi, penelitian, pengetahuan, dan pengembangan produk baru yang lebih baik sehingga membawa dampak positif.

“Setelah penyelesaian Rencana Pengambilalihan, Perseroan melalui Perusahaan Anak akan menjadi pemegang saham atas seluruh saham dalam Probiotec,” ucapnya.

Sebelumnya, Pyridam Farma akan melakukan Penambahan Modal dengan Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD) atau right issue dengan melepas sebanyak 16 miliar saham baru dengan nominal Rp100 per lembar.

Bersamaan dengan itu, perseroan juga akan menerbitkan waran sebanyak-banyaknya atau setara dengan 35 persen dari total jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh.

Aksi korporasi ini akan dihelat dalam rentang 12 bulan setelah persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada tanggal 4 Januari 2024.

Selain itu, right issue ini dapat berjalan jika Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah menyatakan efektif penerbitan saham baru. Rencananya, dana hasil aksi korporasi ini untuk memperkuat struktur permodalan dalam rangka mendukung pengembangan usaha Perseroan.