Wamen BUMN Minta PLN Lelang Pembangkit EBT Skala 1 GW Mulai Tahun Depan

JAKARTA - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menargetkan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN melelang pembangkit listrik energi baru terbarukan (EBT) skala besar di atas 1 gigawatt (GW) dapat dimulai tahun depan.

Wakil Menteri BUMN Kartika Wijoatmodjo mengatakan bahwa saat ini sudah adanya tren peningkatan permintaan listrik. Dengan begitu, lelang-lelang pembangkit PLN akan diarahkan untuk blok yang skalanya di atas 1 GW.

“Demand supply di PLN ini, demand-nya sudah mulai pick up sehingga kita percaya di 2024 ini kita sudah bisa melakukan bidding untuk sekala besar untuk renewable,” ujarnya dalam Seminar Outlook Perekonomian Indonesia 2024, di Jakarta, Jumat, 22 Desember.

“Kita juga ingin bidding tidak dalam skala kecil 50 megawatt (MW), 100 MW, tapi kita ingin bikin blok bidding 1 GW, 2 GW sehhingga skalanya untuk percepatan mengejar 24 GW dalam 10 tahun ke depan,” sambungnya.

Tiko sapaan akrab Kartika Wirjoatmodjo bilang lelang proyek skala besar tersebut akan mendatangkan kebutuhan investasi atau modal yang besar. Sedangkan kemampuan keuangan PLN dan pinjaman modal di dalam negeri masih relatif terbatas.

“Nah tantangannya adalah skala besar 1 GW, 2 GW itu adalah pembiayaan dalam skala besar dengan jangka panjang dan tentunya dalam US dolar. Ini tentunya di dalam negeri belum ada sumber pendanaan jangka panjang,” jelasnya.

Lebih lanjut, Tiko mengatakan proyek-proyek blok lelang besar ini perlu didukung dengan pembiayaan internasional. Karena itu, Tiko bilang pemerintah sedang mendekati sejumlah perusahanaan EBT yang punya kemampuan modal cukup baik.

“Memang kita harus menggaet organisasi atau komunitas bank internasional. Supaya ada full of fund jangka panjang skala besar. Dari sisi ekuitas banyak perusahaan energi skala dunia tertarik masuk Indonesia,” tuturnya.