Turkish Airlines Targetkan Miliki 813 Armada Pesawat Tahun 2033
JAKARTA - Maskapai penerbangan berbendera Turki menargetkan kepemilikan armada hingga 813 pesawat pada tahun 2033 mendatang, guna memperluas layanannya yang menjangkau sebagian besar negara di dunia.
Turkish Airlines (THY) telah menyatakan secara terbuka, mereka ingin menambah armadanya hampir dua kali lipat dari 437 pesawat yang ada saat ini, armada terbesar kesembilan di dunia.
Penambahan armada pada dekade berikutnya akan menjadikannya maskapai penerbangan dengan armada terbesar ketiga, kata CEO THY Bilal Ekşi dalam sebuah acara di Istanbul.
Maskapai ini sedang dalam pembicaraan dengan Airbus mengenai kemungkinan pemesanan 355 pesawat baru, yang jika disetujui, akan menjadi yang terbesar dalam sejarah perusahaan. Pengiriman berdasarkan pesanan baru diharapkan dimulai pada tahun 2026.
Berkaca pada pertumbuhan maskapai penerbangan, Ekşi mencatat pada tahun 2003, THY hanya memiliki armada 65 pesawat, menduduki peringkat ke-35 secara global.
"Kami saat ini terbang ke 129 negara di seluruh dunia, dengan 350 tujuan, termasuk Tuki. Hal ini tidak diragukan lagi mengubah Istanbul dan Turki menjadi pusat transit yang signifikan," jelas Ekşi, dilansir dari Daily Sabah 13 Desember
Dia menggarisbawahi peran penting yang dimainkan oleh Bandara Istanbul dalam pertumbuhan ini, menggambarkannya sebagai katalis untuk ekspansi tersebut.
Maskapai ini menggunakan hubnya di Istanbul untuk membangun jaringan besar dari seluruh Eropa hingga seluruh Asia dan Afrika.
Bandara Istanbul senilai $12 miliar, yang dibuka pada tahun 2018, dikatakan telah membantu menyelesaikan kendala terbesar yang menurut perusahaan telah menghalanginya untuk menjadi satu-satunya maskapai penerbangan besar di wilayah tersebut dari London hingga Timur Jauh.
Dengan peningkatan kapasitas yang signifikan baru-baru ini di Bandara Istanbul, Ekşi menyoroti potensi tambahan 600 pesawat untuk ditampung. Perkembangan ini, jelasnya, akan menempatkan Turki sebagai pusat transit global yang lebih menonjol.
Baca juga:
- Israel Banjiri Jaringan Terowongan Hamas di Jalur Gaza, Bagaimana Nasib Para Sandera?
- Israel Banjiri Terowongan, Hamas: Dibangun Insinyur Terlatih, Mempertimbangkan Semua Kemungkinan Termasuk Banjir
- Militer Israel Mulai Uji Coba Membanjiri Terowongan Hamas di Gaza dengan Air Laut
- Uni Eropa Setujui Pembahasan Keanggotaan Ukraina, Presiden Zelensky: Ini Adalah Kemenangan
"Masyarakat kini mencoba membangun bisnisnya di sini karena memiliki peluang menjangkau 129 negara hanya dengan satu penerbangan," kata Ekşi.
Diketahui, strategi tahun 2033 memperkirakan jumlah penumpang Turkish Airlines akan mencapai 170 juta pada dekade berikutnya.
Maskapai ini bertujuan untuk meningkatkan angka tersebut menjadi 85 juta penumpang pada tahun ini, dibandingkan dengan sekitar 82 juta penumpang yang dilayani pada tahun 2022.