Hadapi Perubahan Iklim, Menteri Basuki Tegaskan Indonesia Masih Butuh Banyak Bendungan
JAKARTA - Pemerintah Indonesia diketahui telah membangun 61 bendungan dalam kurun waktu 10 tahun terakhir, dan ke depan pembangunan akan terus dilanjutkan dengan membangun 50 bendungan baru setiap 5 tahun.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, Indonesia membutuhkan bendungan untuk menghadapi perubahan iklim.
"Indonesia butuh banyak tambahan tampungan air lagi untuk menghadapi cuaca ekstrem dan perubahan iklim. Tidak ada pilihan lain untuk mengatasi banjir dan kekeringan, kecuali dengan menambah bendungan dan embung lebih banyak lagi," ujar Menteri Basuki dalam keterangan resminya, dikutip Senin, 11 Desember.
Basuki mengatakan, Indonesia harus terus menjaga intellectual exercise dalam membangun dan mengelola bendungan.
"Jika selama ini kami membangun bendungan dengan tipe yang sama, yaitu rockfill dam, ke depannya kami perlu inovasi agar teknologi bendungan bisa lebih baik dan maju," kata dia.
Sementara itu, Sekretaris Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR Airlangga Mardjono menambahkan, ada lima isu utama yang perlu menjadi perhatian bersama.
Baca juga:
Pertama, bendungan dan adaptasi terhadap perubahan iklim, tantangan pembangunan bendungan dan tanggul di masa depan, keamanan bendungan dan tanggul dalam menghadapi cuaca ekstrem, keamanan bendungan terhadap gempa, serta meningkatkan peran bendungan beserta waduknya dalam mendukung energi baru dan energi terbarukan.
"Kami mengajak semua pemangku kepentingan, mulai dari pemerintah, akademisi, industri, organisasi dan masyarakat luas untuk bersama-sama bertukar pikiran dan berkolaborasi," ungkapnya.