NASA Ikut Jadi Peserta di Konferensi Perubahan Iklim COP28
JAKARTA – Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) mengumumkan bahwa lembaganya akan ikut berpatisipasi dalam Konferensi Para Pihak ke-28 (COP28) Perubahan Iklim PBB.
Acara ini akan digelar selama hampir dua minggu, mulai dari 30 November hingga 12 Desember, di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA). Administrator NASA Bill Nelson dikonfirmasi akan hadir sebagai perwakilan di acara tersebut.
Selain Nelson, NASA juga menghadirkan beberapa perwakilan lain seperti Kepala Ilmuwan Kate Calvin, Kepala Staf Susie Perez Quinn, Direktur Divisi Ilmu Bumi Karen St. Germain, Ilmuwan Fisika Kelautan Nadya Vinogradova Shiffer, dan masih banyak lagi.
Selama konferensi berlangsung, Nelson akan berpartisipasi dalam agenda Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Pemimpin Badan Antariksa yang pertama. Melalui keikutsertaan ini, NASA berusaha menunjukkan komitmennya dalam mendukung inisiatif iklim global.
Sementara itu, perwakilan NASA yang lain akan berpartisipasi dalam acara NASA Hyperwall yang akan diselenggarakan sehari setelah opening konferensi hingga hari penutupan. Acara ini akan membahas banyak hal terkait terapan dari penemuan dan penelitian iklim NASA.
Baca juga:
- Fintech Clara Luncurkan Rekening Pembayaran di Brasil dengan Target Transaksi Rp19 Triliun pada 2024
- Rapidus, Berburu Insinyur untuk Menghidupkan Kembali Industri Chipnya
- NOYB Ajukan Keluhan Terhadap Layanan Langganan Tanpa Iklan Meta Platforms di Eropa
- Chief Legal Officer Google: Aturan Kecerdasan Buatan Harus Mendukung Inovasi
Para ilmuwan NASA juga akan memberikan presentasi mengenai cara NASA dalam merancang instrumen, satelit, hingga sistem pengumpulan data yang baru dari berbagai tempat seperti daratan, lautan, hingga atmosfer bumi.
Sebagai informasi, COP28 akan dihadiri oleh 70.000 peserta yang terdiri dari pemimpin dan perwakilan dari hampir 200 negara. Konferensi ini akan meninjau Kerangka Kerja PBB mengenai implementasi Perubahan Iklim, Protokol Kyoto, dan Perjanjian Paris.
Konferensi ini merupakan prioritas utama bagi pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden dalam mengatasi perubahan iklim. Maka dari itu, Presiden AS Joe Biden menghadirkan NASA untuk menunjukkan upaya negara dalam mengatasi masalah tersebut.