Cara Mengatasi Separation Anxiety, Gangguan Kecemasan saat Anak Berpisah dari Orangtua

JAKARTA - Bagi Anda yang sudah menikah dan memiliki anak, pasti tahu rasanya saat si kecil mulai bertingkah rewel saat hendak ditinggal barang satu atau dua jam keluar. Sebenarnya, hal ini normal terjadi pada anak berusia 8 hingga 14 bulan. Sebab, mereka sedang masuk di dalam fase separation anxiety.

Melansir laman Klikdokter, Senin, 15 Februari, separation anxiety merupakan kondisi saat anak rewel dan menangis akibat rasa takut dan cemas saat jauh atau berpisah dengan orangtua. Jika anak dibiarkan menangis terlalu lama akibat rasa cemas, maka bisa menimbulkan sakit fisik seperti sakit kepala dan sakit perut hebat.

Parahnya lagi, gangguan kecemasan ini bisa mengakibatkan si kecil mengalami stres sehingga menyebabkan ia kesulitan beraktivitas secara normal. Anak berusia 8 hingga 14 bulan sangat rentan mengalami gangguan kecemasan ini dan akan mulai mereda saat usianya menginjak 2 tahun.

Jika Anda memiliki anak yang sedang memasuki fase separation anxiety, berikut hal-hal sederhana yang bisa dilakukan untuk meredam rasa cemas anak saat Anda harus jauh darinya:

Persingkat ritual perpisahan

Mendaratkan ciuman di pipi kiri dan kanan atau kombinasi pelukan dan ciuman sering menjadi afeksi yang dilakukan sebelum berpisah dengan si kecil. Meski niatnya baik, siapa sangka ritual ini dapat menyebabkan anak jadi makin takut berpisah dengan Anda jika dilakukan terlalu lama. Sebaiknya, persingkat waktu memeluk anak sebelum Anda pergi. Semakin lama durasi orangtua melakukan ini, maka anak akan semakin cemas.

Konsisten

Sebelum pergi, pastikan kalau si kecil tahu kapan Anda akan kembali dan usahakan untuk pulang tepat waktu. Jika anak merengek selepas Anda meninggalkan rumah, jangan pulang kembali hanya untuk menenangkannya, Hak ini hanya akan mempersulit Anda dan anak. 

Informasikan pada anak saat akan bepergian

Selama dan sejauh apapun Anda akan pergi, usahakan untuk selalu memberitahu anak. Kejujuran ini akan menumbuhkan rasa percaya antara anak dan orangtua.

Ajari anak bahwa perpisahan bukan hal yang buruk

Anda bisa mengajari anak bahwa perpisahan bukan sesuatu yang buruk. Beritahu ia bahwa Anda akan selalu pulang. Jika perlu, beritahu tentang kapan Anda akan pergi, berapa lama, dan waktu kepulangan. 

Jika Anda tidak pulang tepat waktu, jangan lupa belikan si kecil oleh-oleh atau buah tangan seperti makanan atau mainan kesukaan.

Titipkan anak pada orang terdekat

Apabila hal-hal di atas tidak berhasil membuat anak meredam rasa cemasnya, maka Anda bisa menitipkan anak ke orang-orang yang sudah ia kenal seperti kakek, nenek, atau tantenya. Sebelum itu, bekali ia dengan hal-hal yang sekiranya akan dibutuhkan. Jika perlu, terapkan dulu masa percobaan sampai anak merasa nyaman.