Pemilihan Presiden Baru Olimpiade Tokyo Bisa Digelar Pekan Ini, Tergantung Jumlah Kandidat

JAKARTA - Panitia penyelenggara Olimpiade Tokyo kemungkinan dapat memilih presiden baru mereka pada awal pekan ini setelah ketua sebelumnya, Yoshiro Mori, mengundurkan diri akibat komentar bernada seksisme yang dilontarkannya memicu protes publik.

Menurut sebuah laporan yang dikutip Antara dari Reuters pada Senin, penyelenggara harus segera memilih presiden baru guna mempersiapkan pelaksanaan Olimpiade yang tinggal lima bulan lagi.

Nippon TV melaporkan komite pemilihan akan mengadakan pertemuan pertama pada awal pekan ini. Anggota komite juga akan mengajukan nama-nama kandidat sehingga pemilihan presiden baru dapat digelar secepatnya.

Namun proses pelaksanaan pemilihan bisa saja masih berlanjut hingga pekan depan jika ada banyak kandidat yang maju.

Di antara kandidat yang dianggap bisa menggantikan Mori adalah Menteri Olimpiade Seiko Hashimoto, seorang atlet Olimpiade tujuh kali dan pelopor anggota perempuan di parlemen.

Namun Hashimoto pada pekan lalu mengatakan bahwa dirinya belum diminta untuk menggantikan Mori.

Kandidat lainnya yang juga dianggap bisa menggantikan Mori adalah Mikako Kotani, atlet Olimpiade dua kali untuk cabang renang indah. Selain Kotani, yang saat ini menjabat di Komite Olimpiade Jepang, ada juga mantan Menteri Olimpiade Tamayo Marukawa. 

Media menyebut kandidat lain yang memungkinkan adalah Daichi Suzuki, peraih medali emas Olimpiade untuk nomor gaya punggung yang kini menjabat sebagai komisaris Japan Sports Agency, yaitu organisasi yang bertujuan mempromosikan olahraga dalam skala nasional.

Kandidat lain yang turut dipertimbangkan adalah Koji Murofushi, peraih medali emas Olimpiade untuk cabang lontar martil yang kini juga menjabat sebagai komisaris di Japan Sports Agency menggantikan Suzuki.

Sementara itu, kandidat pilihan Mori, yakni Saburo Kawabuchi yang merupakan mantan presiden Asosiasi Sepak Bola Jepang dan berusia 84 tahun, telah menolak jabatan tersebut, menurut laporan media.