Eksklusif Putri Delina Membuka Jalan Mimpi Akting Lewat Film Horor
JAKARTA - Nama Putri Delina tidak bisa dipisahkan dari nama sang ayah, Sule yang sudah lebih senior atau Rizky Febian, kakak kandungnya yang terus mengukir karier di bisang musik. Tidak ingin kalah, Putri juga ingin mengukir namanya sendiri di industri hiburan.
Setelah mendalami dunia musik, Putri Delina menantang diri untuk berakting. Ia mengambil tawaran pemeran utama dalam film terbaru Adi Garin, Wakaf. Putri dipercaya menjadi pemeran utama dalam debut aktingnya untuk film horor.
“Pertama ini film pertama Putri perdana langsung horor, karena dari dulu memang suka horor dan selalu cerita ke alm. Mama “Ma kayaknya aku pengin banget main film horor” kenang Putri Delina kepada VOI memulai wawancara hari itu.
“Padahal hobi Putri nyanyi. Setelah lewatin nyanyi, ada tawaran untuk film horor jadi kepengin banget. Dan ya sudah gak mau nolak karena Putri ingin mencoba. Di sini Putri meranin sebagai Delia,” lanjutnya.
Film Wakaf mengisahkan Delia (Putri Delina) yang menjadi saksi di antara kejinya ambisi orang tua mereka untuk memperebutkan tanah wakaf milik Amrullah. Tanah itu sudah digunakan untuk mendirikan musala.
Kepada VOI, Putri mengungkap bahwa ini bukan pertama kalinya sebuah tawaran film diberikan kepadanya. Tapi baru Wakaf lah yang membuat perempuan kelahiran 29 April itu untuk berakting di layar lebar.
“Kalau untuk film, tawaran memang ada cuman karena mungkin yang lainnya Putri masih belum pede (percaya diri) jadi nanti dulu. Tapi pas tawaran ini, horor pertama kalinya, Putri langsung mau,” katanya.
“Tawarannya juga horor lebih menantang lagi karena setelah Putri dengar seperti apa, Putri akan bagaimana, wah. Awalnya sih gak percaya diri karena bisa gak ya. Pertama memang Putri ingin nunjukkin kan dari dulu Putri selalu bilang main film horor. Ya sudah dari situ Putri langsung oke lah pengin dan harus,” katanya tegas.
Tidak mudah bagi anak dari Sule untuk menerima tawaran ini. Akan tetapi, ia menimbang-nimbang setelah melewati dunia bernyanyi. Ia kemudian merasa harus mengambil tantangan yang ia belum pernah lakukan sebelumnya.
“Mungkin karena ada prosesnya dari dulu nyanyi, kemudian akting kan bahasanya kita sebagai orang lain dan gimana bukan keseharian Putri. Putri gak bisa depan kamera atau depan orang. Ada prosesnya di mana coba dulu nyanyi karena nyanyi kan banyak orang, itu bisa dibilang lebih menantang. Dipikir lagi, oh kayaknya Putri udah bisa untuk di depan orang atau depan kamera karena Putri juga ngonten harusnya bisa,” jelas Putri Delina.
Menariknya, sebelum terjun ke dunia film, Putri pernah membuat film pendek horor berjudul Ngaheot yang dirilis pada tahun 2022. Hal ini menunjukkan ketertarikan Putri kepada film horor yang memang ia sukai sejak sekolah.
“Sebenarnya dari SMP, Putri aja (kalau ada tugas) pilihnya film horor. Dan Putri semua yang bikin jadi hantu dan di situ Putri memang pengin banget. Setelah dari situ, karena memang buat ujian sekolah, habis itu ngajak Njan (Rizwan Fadillah) cobain bikin film horor,” terang Putri.
Baca juga:
“Maksudnya terus belajar juga walaupun teteh gak jadi hantu apa gimana tapi teteh bisa mendapatkan suasananya seperti apa. Dari situ kayaknya pengin banget untuk main film horor. Produksi sendiri juga. Sebenarnya itu cuma pengin bikin karena memang Jan itu suka akting,” katanya lagi.
Sebagai pemeran utama, Putri Delina merasa campur aduk ketika berakting. Bukan hanya pengalaman pertama, ia juga merasa takut mengecewakan publik jika hasilnya kurang. Melewati proses syuting yang sudah dilalui sejak pandemi membuat Putri yakin dia bisa lebih baik dari sekarang.
“Poster Putri di mana mana. Aduh dari awal deg degan banget lebih ke takut ngecewain, rasanya kurang, di situ tapi yang buat Putri makin semangat. Kalau mikir kayak gitu terus kapan bisa maju dari situ,” kata artis 22 tahun tersebut.
Pengalaman Baru dan Seru
Pengalaman paling menantang dari syuting pertama Putri Delina adalah ketika ia harus manjat pohon dan adegan ini terlihat dalam teaser. Saat dirilis tahun lalu, teaser itu sempat menjadi perbincangan tapi Putri merasa semua ini bisa dilalui.
“Sebenarnya bukan lebih ke beban ya karena pertama kali mencoba bisa dibilang kerasukan jadinya kayak lebih wah gak gampang ya. Karena Putri gak terbiasa juga, terus setelah meranin, wah gak gampan. Karena bener bener menguras energi banget. Setelah cut, itu lemesnya minta ampun. Karena Putri yang harus keluar gitu kan dari Putri yang biasa teriak cuma kecil,” lanjutnya.
Saking percaya diri, Putri Delina tidak mengambil kelas akting. Ia menyebut pengalaman pertamanya ini juga didasari dengan mencoba sendiri dan diminta oleh sutradara untuk menunjukkan apa yang sudah ada.
“Sangat pembelajaran buat Putri ke depannya karena banyak banget yang bisa putri ambil. Pertama kalinya putri syuting horor juga ya sudah buat ke depannya bisa jauh lebih baik. Sekarang waktu pertama Putri masih belum puas banget karena kayaknya Putri kurang ini kurang ini tapi dari semua yang Putri jalanin tuh oke ke depannya harus jauh lebih baik lagi,” kata Putri Delina.
Dengan segala tantangan itu, Putri mengaku tidak kapok bermain film horor. Ia justru semakin tertarik untuk bermain film horor lainnya. Film juga dianggap menjadi pembelajaran, seperti makna wakaf yang mungkin belum banyak diketahui anak muda.
Putri ini awam banget sama arti dari kata wakaf. Karena kan apalagi bukan Putri aja tapi di sana yang anak-anak muda bahkan bakal banyak yang gak tahu wakaf itu apa. Digunakan untuk seperti apa. Apalagi di film ini, genrenya horor,” ujar pelantun Menahan Rasa Sakit itu.
Putri Delina menjelaskan, keterlibatannya dalam film ini juga ia lakukan sendiri tanpa bantuan dari ayahnya Sule atau abangnya Rizky Febian. Putri tumbuh dalam keluarga yang selalu mendukung perkembangan dan pilihan eksplorasi anak-anaknya.
“Dari anak pertama, aa Iky (Rizky Febian), dulu juga sama. Aa Iky juga terjun dengan kemauannya sendiri, gak ada tekanan ke sini. Sama Putri, Rizwan sama - dengan keinginan sendiri. Justru kalau ayah gitu dia terserah kalian mau ngapain juga. Maksudnya itu kemauan kalian, tanggung jawab kalian, jadi gak ada tekanan,” jelas Putri.
Putri juga tidak menampik, sentimen mengenai dirinya, ayahnya, atau saudara-saudaranya akan terus berlanjut. Setiap kali mereka memiliki karya baru, tentu banyak orang yang mempertanyakan keterlibatan anggota keluarga mereka.
“Mungkin karena dari awal sudah berpikir kalau siap terjun ya, Putri harus nanggung resikonya semua. Karena ya seperti itu, kalau Putri sudah siap, apapun itu harus terima. Dari awal sudah menyiapkan diri bahwa apa yang aku lakuin, bakal dilihat sama semua orang - bahasanya kayak gitu,” kata Putri Delina.
Rasanya? Putri Delina sempat menghela napas mengingat bagaimana setiap pergerakan menjadi perbincangan. Namun kembali lagi, ia menekankan bahwa ini adalah risiko yang ia harus jalani sebagai seorang anak artis dan figur publik.
“Lumayan bisa dibilang berat. Cuman karena prinsip Putri harus menanggung risiko, ya harus menanggung risiko. Berjalan seperti itu,” katanya tersenyum.
“Pertama, yang pasti entah itu nama ayah atau Iky itu mau sampai kapanpun pasti akan terbawa. Ya mau gimanapun mereka adalah keluarga, itu balik lagi ke semua yang menanggapi entah itu aji mumpung atau apapun,” katanya yang menyebut ia tidak mengajak Rizky Febian atau Sule dalam menggarap musiknya.
Putri Delina pun berharap aktingnya bisa diterima baik dan ia menyebut akan mulai terjun ke dunia bisnis.
“Untuk sekarang, mungkin Putri masih tetap fokus untuk musik dan perfilman. Sebenarnya dari dulu pengin berbisnis juga tapi entah Putri mau buka apa. Mungkin ke depannya bisa dibarengin,” katanya menutup wawancara itu.