Bendungan Jatigede Sumedang Mengering, Badan Geologi Colek Pemda Gugah Modifikasi Cuaca
JAKARTA - Badan Geologi meminta pemerintah daerah (Pemda) menerapkan modifikasi cuaca untuk mengatasi air surut di Bendungan Jatigede, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. Kekeringan mulai melanda Badan Geologi lantaran kemarau panjang imbas El Nino.
"Cara mitigasi yang dilakukan oleh pemda adalah dengan melakukan hujan buatan dengan menggunakan teknologi modifikasi cuaca," kata Kepala Pusat Air Tanah dan Tata Lingkungan Geologi Badan Geologi Adiar Usman dihubungi di Jakarta, Senin 9 Oktober, disitat Antara.
Ia menjelaskan, salah satu fungsi bendungan atau waduk untuk menyimpan air permukaan agar dapat dimanfaatkan pada musim kemarau seperti sekarang ini.
Kondisi kemarau saat ini, katanya, membuat pemenuhan kebutuhan air sehari-hari oleh masyarakat relatif terganggu karena pasokan berkurang.
"Mitigasi dengan menggunakan teknologi modifikasi cuaca nantinya bisa dilakukan pada lokasi daerah tangkapan air Bendungan Jatigede tersebut," tuturnya.
Baca juga:
- Keamanan KTT AIS di Bali Tanpa Andil Asing, Panglima TNI: Kita Tidak Pernah Minta Bantuan Luar
- Polda Metro Periksa Kapolrestabes Semarang Usut Kasus Dugaan Pimpinan KPK Peras SYL
- Senpi yang Ditemukan di Markas KKB Kelompok Otobius Bidana Ternyata Milik Pilot TNI AD
- Dukung Serangan Balasan Hamas ke Israel, MUI: Momentum Perkuat Kemerdekaan Palestina
Salah satu solusi untuk memenuhi kebutuhan, baik air konsumsi maupun irigasi persawahan, kata dia, masyarakat dapat memanfaatkan potensi air tanah yang dinilai masih dalam kondisi aman.
Cuaca ekstrem sebagai dampak El Nino menyebabkan Bendungan Jatigede, Kabupaten Sumedang mengalami penyusutan debit air.
Selain sebagai sumber air, bendungan itu untuk pembangkit listrik tenaga air (PLTA) dengan kapasitas hingga 110 megawatt, pengendalian banjir di area seluas 14 ribu hektare, dan objek wisata.