1.550 Kepala Keluarga di Tangsel Alami Krisis Air Bersih
TANGERANG - Sebanyak 7 kelurahan di Tangerang Selatan (Tangsel) mengalami kekeringan. Akibatnya puluhan ribu kepala keluarga warga mengalami krisis air bersih.
“Total menjadi tujuh kelurahan,” kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kota Tangsel, M Faridzal Gumay saat dikonfirmasi, Kamis, 5 Oktober.
Ia menyebutkan bila sebelumnya ada 18 titik lokasi terdampak kemarau panjang. Kekinian bertambah menjadi 23 titik.
Adapun ada 23 titik antara lain tersebar di Kelurahan Keranggan, Muncul, Setu, dan Babakan di Kecamatan Setu. Kemudian di Kelurahan Ciater, dan Buaran di Kecamatan Serpong. Kelurahan Jurangmangu Barat di Kecamatan Pondok Aren.
"Total warga terdampak krisis air bersih sebanyak 1.550 kepala keluarga," tutupnya.
Baca juga:
- Mantan Pecandu Judi Online Mengaku Pernah Jual Honda Jazz Rp79 Juta untuk Modal Slot, Istri Marah Ancam Cerai
- Penumpang LRT Mengeluh: Pintu Tidak Bisa Tertutup, AC Tidak Dingin, Mogok dan Diminta Pindah, Padahal Harga Naik
- Ternyata, Sosok Adolf Hitler Jadi Idola Pelajar SMA yang Tewas Usai Terjun Bebas dari Lantai 13 di Rusun Ujung Menteng Cakung
- Akses Jalan Terlalu Sempit, Damkar Kesulitan Padamkan Api di Perumahan Gandaria Jaksel
Sebelumnya diberitakan, Dampak kemarau panjang, sebanyak 1.626 kepala keluarga (KK) di Tangerang Selatan mengalami kekeringan dan kekurangan air bersih.
“Total kepala keluarga yang terdampak yang awalnya 1.463 kini bertambah menjadi 1.626 kepala keluarga (KK). Jumlah titik tersebut masih berpeluang bertambah mengingat musim kemarau masih berlangsung,” kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Lgistik BPBD Tangerang Selatan, Gumay saat dikonfirmasi, Jumat, 29 September.
Oleh sebab itu, pihaknya memberikan bantuan air bersih secara gratis sejak 14 September lalu ke lokasi terdampak. Bahkan jika meluas, pihaknya terbuka untuk mengirimkan bantuan kembali.