Dampak Kekeringan, 1.039 Warga Karawang Alami Krisis Air Bersih
JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat sebanyak 1.039 warga atau 369 KK di dua desa Kecamatan Pangkalan, Kabupaten Karawang, Provinsi Jawa Barat terdampak kekeringan akibat kemarau panjang.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari menuturkan, wilayah terdampak krisis air ini berada di Desa Jatilaksana dan Kertasari.
"Kondisi ini dipicu oleh ketiadaan hujan sehingga terjadi kekeringan. Wilayah ini terpantau memiliki potensi ekstrem panjang untuk hari tanpa hujan," kata Abdul Muhari dalam keterangannya, Senin, 2 Oktober.
Penangannya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karawang bersama pihak terkait telah mendistribusikan air bersih ke wilayah terdampak. Sebanyak 4 titik pendistribusian air dengan total 20.000 liter. Hal ini dilakukan dengan 4 mobil tangki air dengan kapasitas 5.000 liter.
Lebih lanjut, Abdul Muhari menyebut fenomena ini berdampak terasa kuat pada musim kemarau di Indonesia Juli hingga Oktober. Akibat fenomena El Nino, banyak wilayah berpotensi akan memasuki puncak musim kemarau hingga bulan ini.
Baca juga:
- Suhu Air Tembus 39 Derajat Celsius, Lebih dari 100 Lumba-lumba di Amazon Brasil Mati
- 50 Ribu Liter Air Bersih Diberikan untuk Warga Terdampak Kekeringan di Jeneponto
- BMKG Edukasi Petani Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim
- 51 Desa di Kabupaten Bandung Alami Kekeringan, BPBD Kirim 1,3 Juta Liter Air untuk Kebutuhan Warga
Dilihat pada prediksi curah hujan bulanan, curah hujan pada kategori rendah pada bulan ini dialami beberapa wilayah di Indonesia, salah satunya di Pulau Jawa.
"Menghadapi potensi krisis air sepanjang Oktober, BNPB mengimbau warga untuk bijak dalam penggunaan air bersih. Penanganan yang dilakukan pihak BPBD lebih pada penanganan jangka pendek, yaitu pendistribusian air bersih kepada masyarakat," imbuhnya.