Beijing Peringatkan Dampak Penyelidikan Uni Eropa pada Mobil Listrik China
JAKARTA - Beijing memperingatkan penyelidikan Uni Eropa (EU) terhadap subsidi kendaraan listrik China dapat mengganggu rantai pasok otomotif global dan bertentangan dengan norma-norma perdagangan internasional.
Pernyataan itu disampaikan Menteri Luar Negeri Wang Yi saat melakukan panggilan telepon dengan timpalannya dari Hongaria Peter Szijjarto pada Rabu (27/9) malam.
“China berpegang teguh pada jalur pembangunan hijau, rendah karbon, dan berkelanjutan, yang sepenuhnya konsisten dengan arah pembangunan EU,” demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri China mengutip Wang dilansir ANTARA, Jumat, 29 September.
Beijing dan Eropa bukanlah “saingan” melainkan “mitra,” tegas diplomat senior China itu.
“Hongaria diharapkan terus mendorong EU untuk mengadopsi kebijakan kerja sama yang lebih aktif dan terbuka dengan China, bekerja sama dengan China untuk mempraktikkan multilateralisme sejati, menjaga sistem internasional dengan PBB sebagai intinya, dan mendorong pembangunan hubungan China-EU yang sehat dan stabil,” tambahnya.
Baca juga:
- Kapolri Pastikan Tewasnya Walpri Kapolda Kaltara Diusut Secara Ilmiah
- PPP: Caleg Parpol Koalisi Gencarkan Kampanye Tandem Bareng Ganjar
- Capai Kedaulatan Pangan, Ganjar Singgung soal Pemanfaatan Teknologi
- Polda Metro Koordinasi dengan Baintelkam Polri Tangani 12 Senpi Hasil Sitaan KPK dari Rumah Mentan Syahrul Yasin Limpo
Sementara itu, Szijjarto menyatakan sikap tegas Hongaria menolak pemutusan hubungan dengan China.
Hongaria berharap kolaborasi erat antara EU dan China, dan tidak mendukung tindakan EU yang dapat menghambat persaingan dan kerja sama yang adil, katanya.
“Eropa dan China akan bekerja sama secara erat, dan (Hongaria) tidak mendukung tindakan apa pun yang diambil EU yang dapat mengancam terciptanya persaingan dan kerja sama yang sehat,” tambah Szijjarto.