Gempa M 5,1 Nias Utara yang Terasa hingga Aceh Singkil Tergolong Dangkal
JAKARTA - BMKG melaporkan gempa bumi magnitudo (M) 5,3 yang dimuthakirkan menjadi M 5,1 di barat laut Nias Utara, Sumatera Utara, merupakan jenis gempa bumi dangkal.
Lindu yang terjadi pada Minggu 24 September pukul 08.27 WIB akibat adanya aktivitas subduksi lempeng.
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono menjelaskan, episenter gempa bumi tersebut berada pada kedalaman 31 km di koordinat 1,86 Lintang Utara dan 96,83 Bujur Timur, sekira 75 km arah barat laut Nias Utara.
"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik," katanya, disitat Antara.
Ia menyampaikan, menurut hasil pemodelan gempa bumi yang terjadi di barat laut Nias Utara pada Minggu pagi tidak berpotensi menimbulkan tsunami.
Baca juga:
- Pantauan Netray Terhadap Perbedaan Tanggapan Warganet Soal Wacana Penghapusan TikTok Shop
- Minggu Pagi, Jakarta Jadi Kota Nomor 7 Pencemaran Udara Tertinggi di Dunia
- Maju Pemilu 2024 Beda Partai, Gerindra PAW 2 Anggota DPRD Bangkalan
- Diduga Korsleting Listrik, 8 Ruko di Kawasan Kuliner Pasar Lama Tangerang Terbakar
Gempa bumi tersebut menurut BMKG dirasakan di daerah Teupah Selatan, Simeulue, Pulau Banyak Barat, Aceh Singkil, Lahewa, dan Nias Utara pada skala intensitas IV MMI, bila terjadi pada siang hari getarannya dirasakan oleh orang banyak di dalam rumah.
"Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut," kata Daryono.
Ia mengatakan bahwa BMKG hingga pukul 08.39 WIB belum mendeteksi adanya aktivitas gempa bumi susulan setelah gempa bumi yang terjadi pada pukul 08.27 WIB.
Daryono mengimbau warga untuk menghindari bangunan yang retak atau rusak akibat gempa serta memeriksa bangunan tempat tinggal untuk memastikan tidak ada kerusakan yang dapat membahayakan kestabilan bangunan sebelum kembali ke dalam rumah.