Mengintip Peluang Usaha Ecoprint, Teknik Cetak Kain yang Cuan dan Ramah Lingkungan

YOGYAKARTA – Peluang usaha ecoprint di Tanah Air masih terbuka lebar. Bidang usaha yang satu ini tengah digandrungi oleh para pelaku usaha, khususnya mereka yang bergerak di bidang fashion karena berpotensi menjadi ladang cuan.

Ecoprint sendiri adalah teknik pewarnaan kain dengan bahan pewarna alami, seperti daun, bunga, batang, atau bagian tumbuhan lain yang menghasilkan pigmen warna.

Konsep ecoprint, juga dikenal sebagai eco-dyeing atau leaf printing dapat menghasilkan produk yang bersifat personal, terbatas, intim dan eksklusif ketimbang menggunakan digital print yang hasilnya cenderung konsisten secara visual, efisien waktu, dan dapat diproduksi secara masal.

Bagi Anda yang tertarik membuka usaha ecoprint, berikut gambaran peluang usahanya.

Peluang Usaha Ecoprint

Telah disinggung di atas, bahwa ecoprint dapat menghasilkan produk yang bersifat personal, terbatas, intim dan eksklusif. Ini artinya, ecoprint akan menghasilkan produk yang unggul sehingga tidak akan sepi peminat.

Daya tarik bisnis ecoprint yang lainnya adalah produk yang dihasilkan ramah lingkungan dan sifatnya sustainable sehinggaa cocok untuk gaya hidup berkelanjutan.

Gaya hidup ini sedang naik daun dalam beberapa tahun belakangan dan akan terus diterapkan di masa depan. Seiring meningkatnya kesadaran masyarakat atas kondisi bumi yang memburuk akibat pencemaran dari aktivitas manusia seperti penggunaan produk fashion yang tidak ramah lingkungan.

Nah, bila gaya hidup ini jadi primadona di masa depan, maka peluang usaha ecoprint sangat terbuka lebar.

Ecoprint tidak hanya menghasilkan motif dan kain yang cantuk saja, tetapi jiga mengajarkan manusia untuk menghargai alam.

Proses Pembuatan Kain Ecoprint

Bagi Anda yang berminat menjalankan bisnis ecoprint, berikut kami sajikan proses pembuatannya:

  • Menghimpun bahan tanaman: Untuk membuat cetakan ramah lingkungan, Anda perlu mengumpulkan berbagai bahan tanaman, seperti daun, kelopak, batang, dan bahan kulit kayu. Saat mengumpukan bahan, jangkan memetik sembarangan, apalgi sampai merusak taman ataupun tanaman.
  • Siapkan kain atau kertas: Bahan kain atau kertas yang akan dicetak, dibuat dengan cara ditendam dalam air atau larutan mordan (zat yang dapat mengikat pewarna tanaman), seperti tawas atau besi.
  • Menata bahan tanaman: Bahan tanaman yang sebelumnya sudah dihimpun, disusun secara hati-hati di atas kain atau kertas sesuai pola yang diinginkan. Hal ini bisa melibatkan penempatan daun dalam konfigurasi tertentu atau membuat pengaturan artistik. Bila Anda ingin membuat model abstrak, Anda bisa menyebar bahan-bahan yang dimiliki dan biarkan proses menunjukkan hasilnya.

  • Bundling: Jika bahan tanaman sudah berada di tempatnya, kain atau kertas digulung dengan hati-hati, sehingga menghasilkan bundel.
  • Merebus bundel: Kain atau kertas yang sudah dibundel kemudian dikenakan panas dan menjadi lembab melalui metode seperti mengukus atau merebus. Tahapan ini dapat melepaskan pigmen alami dari bahan tumbuhan, yang kemudian diserap oleh kain atau kertas.
  • Pendinginan dan pembukaan: Proses yang berikutnya yakni mendinginkan bungkusan yang sebelumnya direbus atau dikukus. Setelah dingin, bungkusnya bisa dibuka dengan hati-hati untuk memperlihatkan desain cetakan yang ramah lingkungan.
  • Memperbaiki hasil cetakan: Terakhir, Anda perlu memastikan hasil cetakan tidak luntur. Terkait hal ini, Anda bisa menggunakan bahan fiksatif atau mordan seperti cuka atau besi untuk mengatur pigmen pada kain atau kertas.

Demikian informasi tentang peluang usaha ecoprint. Semoga artikel ini dapat menambah wawasan para pembaca setia VOI.ID.