Menhan Gallant Tuduh Iran Bangun Bandara di Lebanon Selatan untuk Meluncurkan Serangan ke Wilayah Israel
JAKARTA - Israel menuduh Iran membangun bandara di Lebanon selatan, untuk digunakan sebagai landasan guna melakukan serangan terhadap warga dan wilayahnya di seberang perbatasan.
Menteri Pertahanan Yoav Gallant mengklaim pada Hari Senin, Iran telah membangun landasan pacu yang membelah pegunungan berhutan sekitar 20 km dari perbatasan utara Israel.
Menteri Gallant yang berbicara pada konferensi keamanan tingkat tinggi yang diselenggarakan oleh Universitas Reichman dekat Tel Aviv, memperlihatkan foto-foto satelit yang menurutnya menunjukkan lokasi tersebut, di mana bendera nasional Iran dan bendera kelompok militan Lebanon Hizbullah terlihat, melansir The National News 12 September.
Menteri Gallant mengatakan, Iran "berencana untuk bertindak melawan warga Israel", dengan menggunakan landasan pacu sebagai basis.
Lokasi yang dia berikan berada di dekat Kota Jezzin yang berbukit di Lebanon, di seberang perbatasan Kota Metulla di Israel. Hizbullah tahun ini mengundang wartawan untuk menyaksikan latihan militer di kota terdekat di Lebanon selatan.
Sedangkan citra satelit dari Planet Labs yang diambil pada tanggal 28 Juli menunjukkan pekerjaan di landasan pacu sepanjang 1,2 km, dengan empat hanggar dibangun di atas aspal di sebelah timur landasan pacu. Gambar dari Bulan Januari menunjukkan sebagian besar landasan pacu tidak beraspal.
Gallant tidak menjelaskan bagaimana Hizbullah akan melancarkan serangan dari landasan pacu atau menggunakan bandara untuk "tujuan teroris".
Tapi, dia mengatakan jika terjadi konflik, Israel akan siap menyerang Hizbullah dengan "kekuatan mematikan" untuk memastikan "Hizbullah dan Lebanon harus menanggung akibat yang besar".
Diketahui, Israel dalam beberapa tahun terakhir mengatakan, mereka telah menembak jatuh drone Hizbullah atau Iran yang diluncurkan dari Lebanon dan Suriah.
Israel dan Hizbullah sendiri berperang pada tahun 2006. Perbatasan Israel dan Lebanon masih tegang, namun sebagian besar tenang sejak saat itu.
Baca juga:
- Presiden Putin Sebut Pengiriman Tank Uni Soviet untuk Tumpas Protes di Cekoslowakia dan Hongaria Adalah Kesalahan
- Kim Jong-un Dikabarkan Tiba di Rusia, Ini Rencana Agenda Kegiatan hingga Lokasi Pertemuan dengan Vladimir Putin
- Presiden Zelensky Ingin Ukraina Lebih Fokus pada Perang, Siap untuk Jangka Panjang?
- Pemimpin Korut Kim Jong-un Bawa Pejabat Industri Pertahanan ke Rusia, Bakal Bahas Kerja Sama Senjata?
Belakangan, ketegangan di wilayah tersebut mengalami peningkatan. Dalam serangan yang luar biasa berani tahun ini, seorang pria yang menurut pejabat Israel mungkin terkait dengan Hizbullah, menyusup ke Israel dari Lebanon dan meledakkan bom yang melukai seorang warga Israel.
Kelompok ini juga mengizinkan kelompok bersenjata Palestina untuk beroperasi di bentengnya dan menembakkan serangan roket ke Israel pada musim semi.
Israel juga mengeluhkan provokasi lebih lanjut yang dilakukan Hizbullah, termasuk mengenai tenda-tenda yang menurut kelompok tersebut didirikan di Jalur Biru Israel, sebuah demarkasi yang ditetapkan oleh PBB dengan tujuan untuk mengonfirmasi penarikan Israel dari Lebanon selatan, ketika negara tersebut mengakhiri pendudukan pada tahun 2000.