Selain Beras, India Juga Setop Ekspor Bawang Putih hingga Gula

JAKARTA - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mengungkapkan, India akan menyetop ekspor sejumlah bahan pangan seperti bawang putih, bawang bombai dan juga gula. Sebelumnya, negara ini juga telah menyetop ekspor beras.

Zulhas, sapaan akrab Zulkifli Hasan mengaku, mengetahui kebijakan pemerintah India ini setelah melakukan kunjungan kerja dalam agenda G20 di India.

Awalnya, Zulhas mengatakan produksi beras di India tercatat sebanyak 7 juta ton.

Sementara kebutuhan negara tersebut banya 4 juta ton. Ada sisa sebanyak 3 juta ton. Namun, pemerintah India tetap melarang ekspor.

“Beras gimana? Memang beras ini soal dampak psikologi ada El Nino, India ini melarang ekspor beras, walaupu berasnya ada 7 juta. Saya baru pulang dari India, dia ada beras 7 juta, stoknya ada 4 juta lebih dari cukup untuk cover mereka, 3 juta itu bisa diekspor tapi tetap dilarang,” katanya dalam rapat dengan Komisi VI DPR, Senin, 4 September.

Selain beras, kata Zulhas, India juga akan melarang ekspor gula, bawang putih dan bawang bombai. Zulhas menilai langkah yang diambil pemerintah India ini akan mempengaruhi harga pangan dunia yang akan bergejolak.

“Nah sekarang India akan melarang juga gula. Kalau itu tentu dampak psikologisnya akan besar,” ujarnya.

“Bawang putih mahal sekali. India melarang ekspor bawang putihnya, sekarang termasuk bawang bombai, tidak boleh diekspor. Jadi akan ada gejolak (harga) bawang itu,” sambungnya.

Zulhas mengatakan, keputusan India menyetop ekspor sejumlah bahan pangan ini untuk mengamankan pasokan dalam negerinya.

Sebab, harga pangan di negara tersebut sedang bergejolak dan menyebabkan inflasi yang tinggi.

“India akan pemilu dia India itu inflasinya cukup tinggi kalau tidak salah hampir 8 persen. Oleh karena itu dengan segala cara pemerintah India yang terkait pengan akan dilarang untuk ekspor, agar harganya bisa turun, inflasinya bisa terkendali. Karena musuh semua pemerintahan inflasi,” ucapnya.