Duga Ada Mastermind di Balik Duet Anies-Cak Imin, Demokrat: Hanya Surya Paloh dan Tuhan yang Tahu
JAKARTA - Kepala BPOKK Partai Demokrat Herman Khaeron menduga ada mastermind atau dalang di balik penentuan duet Anies Baswedan dengan Ketum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin) yang diputuskan secara pihak oleh Ketua Umum NasDem Surya Paloh.
Herman menilai, ada yang memainkan peran untuk menentukan siapa capres siapa cawapres.
Meski begitu, dia tidak bisa memastikan kebenaran terkait sosok mastermind di balik keputusan tersebut.
"Bahwa memang ada mastermind di belakang apa keputusan hari ini ada mastermind yang tentu kita juga tidak bisa menuduh serta-merta. Tetapi, kalau dihubung-hubungkan, jelas bahwa terindikasi ada yang memang memainkan peran untuk bisa mempersiapkan siapa capres, siapa cawapres, dan mungkin saja jangan AHY," ujar Herman di Gedung DPR, Jumat, 1 September.
Menurut Herman, mastermind tersebut hanya Ketum NasDem Surya Paloh dan Tuhan-lah yang mengetahui. Yang jelas, kata dia, telah terjadi pengkhianatan di dalam Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP).
"Kalau mau dihubung-hubungkan ke sana, saya kira sangat mungkin, sangat mungkin. Kepastiannya kan yang tahu hanya Pak Surya Paloh dan Tuhan yang Maha Kuasa," kata Herman.
"Ini mungkin saja terjadi, tetapi secara norma tentu kami ingin menyampaikan sesungguhnya ada pengkhianatan dalam koalisi. Mau tidak mau kami tentu harus membangun koalisi lain, kalau nanti keputusan majelis tinggi untuk tidak bersama-sama dengan koalisi perubahan," katanya.
Terkait apakah ada invisible hand setelah Surya Paloh bertemu dengan Presiden Jokowi, Herman menilai ada hubungannya. Menurutnya, ada kondisi yang berubah begitu cepat akhir-akhir ini, termasuk soal keputusan duet Anies-Cak Imin.
"Kalau mau dihubung-hubungkan, ya tentu pertama memang ada kasus hukum begitu menukik, kemudian akan ada kasus hukum tambahan, tetapi berhenti setelah Pak Surya Paloh ketemu dengan Presiden, dan kemudian setelah itu ketemu kami juga jarang ketemu dan terakhir tanggal 24 Agustus ketemu dan kemudian ada keputusan lain," kata Herman.
Baca juga:
- Polusi Udara Jadi Gangguan KTT ke-43 ASEAN di Jakarta, Panglima: Modifikasi Cuaca
- Presiden Jokowi Diagendakan Lakukan 13 Pertemuan Bilateral Selama KTT ASEAN di Jakarta
- Tinjau Persiapan KTT ke-43 ASEAN di JCC, Jokowi: Tinggal Sedikit dan Sehari Beres
- Kapolri Ungkap Potensi Kerawanan di KTT ASEAN ke-43, Salah Satunya Ancaman Terorisme
"Kemarin kan ketemu lagi melaporkan katanya terhadap koalisi yang dibangunnya dan menetapkan capres-cawapresnya. Ya kalau mau dihubung-hubungkan, ya pasti ada hubungannya, sangat erat," sambungnya.