Puncak Musim Kemarau, Kekeringan di NTB Meluas di 12 Kabupaten 57 Wilayah
MATARAM - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini kekeringan meteorologi meluas di beberapa wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB) pada musim kemarau 2023.
"Menuju periode puncak musim kemarau tahun ini, masyarakat NTB diimbau agar dapat menggunakan air secara bijak, efektif dan efisien," kata Prakirawan BMKG Stasiun Klimatologi Nusa Tenggara Barat Cakra Mahasurya dikutip ANTARA, Jumat 11 Agustus.
Peringatan Dini Kekeringan meteorologis pada level Awas terdapat di Kabupaten Lombok Timur di Kecamatan Sambelia, Kabupaten Lombok Utara di Kecamatan Bayan dan Kabupaten Sumbawa di Kecamatan Utan. Sedangkan level Siaga terdapat di Kabupaten Dompu Kecamatan Dompu, Huu, Kempo, Kilo, Manggalewa, Pajo, Woja.
Kabupaten Bima di Kecamatan Belo, Bolo, Donggo, Lambitu, Lambu, Madapangga, Palibelo, Sanggar, Sape, Soromandi, Wawo dan Kota Bima di Kecamatan Raba Rasanae Timur.
Selain itu, Kota Mataram di Kecamatan Mataram, Kabupaten Lombok Barat di Kecamatan Batu Layar, Gerung, Kediri, Lembar, Lingsar, Narmada. Kabupaten Lombok Tengah di Kecamatan Janapria, Praya Barat, Praya Tengah, Pujut. Kabupaten Lombok Timur di Kecamatan Aikmel, Jerowaru, Keruak, Labuhan Haji, Montong Gading, Pringgabaya, Pringgasela, Sembalun, Swela, Sukamulia, Wanasaba.
Kabupaten Lombok Utara di Kecamatan Gangga, Kayangan, Pemenang, Tanjung. Kabupaten Sumbawa di Kecamatan Alas, Alas Barat, Batulanteh, Buer, Lape, Lenangguar, Moyo Utara, Orong Telu, Rhee, Sumbawa, Unter Iwes dan Kabupaten Sumbawa Barat di Kecamatan Brang Ene, Brang Rea, Jereweh, Maluk, Poto Tano, Seteluk, Taliwang.
"Level waspada terdapat di Kabupaten Lombok Tengah di Kecamatan Batukliang, Kabupaten Lombok Timur di Kecamatan Sikur dan Terara serta Kabupaten Sumbawa di Labangka, Moyo hulu," katanya.
Baca juga:
BMKG juga menyatakan, masyarakat juga perlu mewaspadai akan terjadinya bencana kebakaran hutan dan lahan dan kekeringan yang umumnya terjadi di periode musim kemarau.
"Masyarakat dapat memanfaatkan penampungan air seperti embung, waduk, atau penampungan air hujan lainnya guna mengantisipasi periode puncak musim kemarau yang mulai memasuki wilayah NTB khususnya di wilayah-wilayah yang sering terjadi kekeringan," katanya.