Wisatawan Berhasil Selamat Setelah Kapalnya Diterjang Ombak Tinggi di Perairan Labuan Bajo
ENDE - Tim SAR Gabungan mengevakuasi wisatawan domestik yang menjadi korban dari sekoci milik kapal wisata KM Kaia yang tenggelam karena gelombang tinggi dan angin kencang di Perairan Pulau Mauawang, Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur.
"Korban berada di sekoci untuk diving tapi sekoci tenggelam karena angin kencang dan gelombang tinggi," kata Kepala Basarnas Maumere Supriyanto Ridwan selaku SAR Mission Coordinator dari Maumere, Kabupaten Sikka, dikutip ANTARA Selasa 18 Juli.
Pos SAR Manggarai Barat telah menerima informasi kecelakaan kapal sekoci yang ditumpangi oleh satu orang wisatawan domestik bernama Alex Susanto Salim (43), Senin malam.
Korban hendak melakukan aktivitas menyelam di sekitaran Pulau Mauwang pada pukul 17.00 Wita namun angin kencang dan gelombang tinggi menenggelamkan sekoci itu.
Ketika Tim SAR Gabungan tiba di lokasi kejadian, korban telah ditolong oleh kru kapal dengan metode Resusitasi Jantung Paru (RJP).
Tim SAR Gabungan juga terus melakukan RJP, lalu mengevakuasi korban ke pelabuhan Syahbandar Labuan Bajo pada pukul 19.00 Wita.
Korban dibawa ke RS Siloam Labuan Bajo dan dokter menyatakan bahwa korban telah meninggal dunia.
"Dari keterangan dokter korban sudah tidak dapat ditolong lagi atau meninggal dunia," ucap Supriyanto Ridwan.
Kepala Stasiun Meteorologi Komodo Labuan Bajo, Sti Nenotek menyampaikan bahwa adanya potensi angin kencang dengan kecepatan mencapai 50 km per jam di Labuan Bajo kemarin.
Baca juga:
- Kapal Pinisi Patah Kemudi di Perairan Labuan Bajo, 13 Penumpang Dievakuasi SAR
- Dorong Talenta Digital UMKM di Labuan Bajo, Indosat Hadirkan Program SheHacks 2023
- Tim SAR Lakukan Pencarian 17 Penumpang Kapal Pinisi di Labuan Bajo
- Di Tengah Usul Jabatan Diperpanjang, Kepala Desa di Labuan Bajo Kena OTT karena Pungli Surat Tanah
Kondisi angin kencang pun diperkirakan terjadi selama pekan ini.
Oleh karena itu masyarakat yang melakukan aktivitas di perairan Manggarai Barat dan Taman Nasional Komodo harus berhati-hati.
"Kalau ada angin kencang, kapal jangan berlayar dulu," kata Sti.