Toprak Mencapai Tonggak Sejarah, Samai Pencapaian Jonathan Rea dan Noriyuki Haga

JAKARTA - Pebalap Pata Yamaha Prometeon Toprak Razgatlioglu finis di urutan kedua pada Race 1 World Superbike (WSBK) Italia di Sirkuit Imola, Sabtu, 15 Juli, waktu setempat. Toprak pun hanya terpaut 3,672 detik dari sang pemimpin Race 1 kali ini, Alvaro Bautista (Aruba It Ducati).

Ini merupakan podium ke-100 Toprak dalam kariernya di WSBK. Pencapaian ini sekaligus memperpanjang rekor mengesankan Toprak yang selalu finis tiga besar 16 kali.

Pebalap asal Turki tersebut juga merupakan pebalap keenam yang mencapai tonggak sejarah 100 podium ini setelah Jonathan Rea, Troy Corser, Noriyuki Haga, Tom Sykes dan Carl Fogarty.

"Saya telah menantikan 100 kemenangan saya! Race 1 ini bukan balapan yang buruk. Saya tidak 100 persen merasa senang karena saya menyelesaikan balapan di posisi kedua, karena tujuan utama saya adalah untuk memenangkan kompetisi ini," kata Toprak, dikutip dari Antara.

“Di Race 1, saya merasa tampil baik, tapi ketika kondisi ban mulai turun, saya melihat Ducati masih memiliki akselerasi yang sangat bagus. Saya mencoba untuk terus bertarung dengannya, tapi upaya itu tidak cukup,” ujarnya menambahkan.

Di sisi lain, Jonathan Rea (Kawasaki Racing) mengamankan tempat ketiga yang solid, menambah koleksi 252 podium sepanjang kariernya di kelas WSBK. Ia terpaut 7,847 detik dari Bautista.

“Ini adalah balapan sangat menantang! Ini adalah salah satu balapan di mana saya tidak menyangka bisa naik podium, meski itu selalu menjadi target saya di setiap pertandingan,” kata Rea.

Pebalap asal Irlandia itu memiliki catatan raihan 13 podium berturut-turut di Imola dan ia berharap bisa meraih kemenangan pertama di tahun 2023 dan memperbaiki posisi awalnya untuk Race 2 melalui sesi Superpole pada Minggu (16/7) waktu setempat.

“Kami memiliki beberapa data bagus untuk bergerak besok dan untuk Superpole Race, saya merasa kami bisa cukup kompetitif; kami perlu memulai dengan baik dan melihat di mana level kami berada,” kata Rea.

“Biasanya dalam kondisi yang lebih panas, kami banyak pengaturan di bagian depan (motor) dan ini membutuhkan ban yang lebih keras. Sepertinya kami menuju ke arah yang benar, tapi itu masih belum cukup. Kami harus terus bekerja di area kami yang lebih lemah dan mencoba untuk meningkatkannya,” imbuhnya.