Virus Nipah Pernah Merebak di 5 Negara Asia
JAKARTA - Virus Nipah mencuri kekhawatiran para ahli kesehatan. Virus yang diklaim lebih mematikan dari Covid-19 ini bukanlah virus baru. Berdasarkan riset dari Lai-Meng Looi dan Kaw-Bing Chua dari Universuty of Malaya, virus ini pertama ditemukan pada tahun 1999 di Sungai Nipah, sebuah kampung di Malaysia.
Pada awal kemunculannnya, virus Nipah hanya menyebar di kampung Sungai Nipah. Namun penyebaran virus tersebut kemudian meluas hingga ke beberapa daerah di Malaysia, bahkan hingga ke beberapa negara di Asia.
Berdasarkan data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sejak pertama ditemukan sampai saat ini, virus Nipah tercatat telah menginfeksi 477 orang dan membuat 252 orang meninggal.
Nipah Virus Infection, sebuah jurnal dari WHO, menyebutkan virus Nipah pernah menyerang beberapa negara di Asia.
Baca juga:
Malaysia
Virus Nipah merebak di Malaysia pada 1998-1999. Awalnya, Otorotitas Kesehatan Malaysia menghubungkan virus ini dengan vaksin envasilitas Jepang. Vaksin yang dinilai tidak berfungsi sempurna tersebut diduga menjadi penyebab munculnya virus Nipah.
Malaysia mencatat ada sebanyak 265 kasus dengan gejala ensefalitis, dengan 105 kasus kematian. Untuk tingkat kematian mencapai 40 persen.
Singapura
Kasus virus Nipah di Malaysia terjadi pada Maret 1999. Dalam kasus ini tercatat, virus Nipah menginfeksi 11 orang, dengan korban meninggal 1 orang. Untuk tingkat kematiannya mencapai 68 persen.
India
Virus Nipah menyebar di India dua kali. Serangan pertama terjadi pada Februari 2001, di Siliguri. Serangan kedua terjadi pada April 2007 di distrik Nadia.
Dalam kasus 2001, tercatat ada 66 orang terinfeksi dan 45 orang meninggal dunia. Untuk tingkat kematiannya mencapai 68 persen.
Sedangkan pada kasus 2007, memiliki angkat kematian 100 persen. Virus Nipah menginfeksi 5 orang, dan 5 orang tersebut meninggal dunia.
Bangladesh
Virus Nipah menyerang Bangladesh dua kali. Wabah pertama terjadi pada Januri-Maret 2005. Wabah kedua terjadi pada Februari 2020 distrik Manikganj dan Rajbari dan April 2008 di distrik Shatkira dan Jessore.
Dalam kasus 2005, tercatat sebanyak 13 kasus dengan sembilan kematian atau 69 persen) di Meherpur. 12 kasus dengan delapan kematian atau 67 persen di Naogan. 29 kasus dengan 22 kematian atau 76 persen di Goalando. 36 kasus dengan 27 kematian atau 75 persen di Faridpur. 12 kasus dengan 11 kematian atau 92 persen di Tangail.
Sedangkan kasus Februari 2008, tercatat virus Nipah menginfeksi 11 orang dan menyebabkan 6 orang meninggal. April 2008, tercatat 2 orang terinfeksi dan satu di antaranya meninggal dunia.