Perdana Sejak 2016: Calon Jemaah Haji Yaman Bisa Terbang Langsung ke Tanah Suci, Tanda Meredanya Ketegangan Houthi-Arab Saudi?
JAKARTA - Sebuah pesawat yang membawa lebih dari 270 jamaah haji Yaman meninggalkan Sanaa menuju Arab Saudi pada Hari Sabtu pekan lalu, penerbangan komersial pertama antara kedua negara sejak 2016.
Ini adalah penerbangan pertama dari lima penerbangan ke Arab Saudi untuk menunaikan ibadah haji, kata Khalid Al Shayyef, kepala bandara Yaman, dilansir dari The National News 20 Juni.
Dua penerbangan Yemenia Airways lainnya dijadwalkan pada Hari Senin dan Rabu, dengan pengaturan untuk dua penerbangan lainnya.
Diketahui, jutaan Muslim dari seluruh dunia akan berkumpul di Makkah untuk melakukan ibadah selama beberapa hari di tempat-tempat suci mulai akhir pekan ini.
Dimulainya kembali penerbangan adalah tanda lain dari meredanya ketegangan antara Houthi dan Arab Saudi, setelah konflik bertahun-tahun akibat pengambilalihan ibu kota Yaman pada tahun 2014.
Pengambilalihan ini mendorong koalisi yang dipimpin Arab Saudi untuk melakukan intervensi dan menutup bandara Sanaa pada Bulan Agustus 2016, sebagai bagian dari blokade udara dan laut di wilayah yang dikuasai Houthi.
Salah satu jemaah, Mohammad Askar, mengungkapkan kelegaannya atas kemungkinan berakhirnya blokade dan dibukanya kembali bandara tersebut.
"Kami sangat senang dan lega, dan saya tidak bisa menggambarkan perasaan saya," ujarnya.
Sementara itu Menteri Pekerjaan Houthi Ghaleb Mutlaq mengatakan, sekitar 200 penerbangan akan dibutuhkan untuk mengakomodasi 24.000 orang yang ingin melakukan perjalanan.
"Kami menganggap apa yang terjadi hari ini sebagai isyarat yang baik, sehingga bandara-bandara, terutama bandara Sanaa, akan dibuka untuk para jemaah Yaman," jelas Menteri Bimbingan, Haji dan Umrah Houthi Najeeb Al Aji.
Kendati demikian, koalisi pimpinan Arab Saudi yang memerangi Houthi yang didukung Iran telah membuat pengecualian untuk penerbangan bantuan, yang menyediakan jalur penyelamat bagi penduduk di tengah apa yang disebut PBB sebagai salah satu krisis kemanusiaan terbesar di dunia.
Terpisah, Amerika Serikat menyambut penerbangan haji sebagai langkah positif, dengan mengatakan ini adalah "yang terbaru dari serangkaian upaya yang telah memberikan bantuan kepada warga Yaman sejak gencatan senjata yang disponsori PBB dimulai 15 bulan yang lalu, dan kami berterima kasih kepada Arab Saudi yang telah mengizinkan penerbangan tersebut".
Diketahui, upaya-upaya perdamaian telah mendapatkan momentum sejak Arab Saudi mengumumkan pemulihan hubungan dengan Iran pada Bulan Maret, tujuh tahun setelah mereka memutuskan hubungan.
Langkah ini dilakukan ketika Arab Saudi berusaha untuk menenangkan wilayah tersebut, memperbaiki ekonominya yang bergantung pada minyak dan menarik investasi.
Koalisi yang dipimpin Saudi dan para negosiator Houthi sebelumnya telah mengadakan pembicaraan berulang kali, bertujuan untuk mengakhiri konflik yang telah menewaskan lebih dari 150.000 orang.
"Kita semua sadar bahwa jalan menuju perdamaian akan panjang dan sulit," kata utusan khusus PBB Hans Grundberg dalam sebuah forum di Den Haag, Belanda.