Ajak Kader PDIP Lawan Politik Indentitas, Ganjar: Pakai Baju Merah Juga Santri

NTB - Bakal calon presiden (capres) PDI Perjuangan (PDIP) Ganjar Pranowo meminta kader Banteng di NTB menghadapi Pemilu 2024 dengan memaparkan program keberhasilan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan gagasan pembangunan selanjutnya.

​​​​​Ganjar memprediksi pertarungan pada Pemilu 2024 bakal keras dan penuh dengan politik identitas.

"Kompetisinya juga akan keras. Dan, tadi disampaikan, ya, politik identitas akan menguat. Setidaknya akan dipakai lagilah. Maka, Bapak/Ibu mesti masuk dengan cara yang lebih elegan," kata Ganjar dalam acara konsolidasi DPD PDIP NTB di Kota Mataram, Minggu 18 Juni.

Ganjar meyakini 96 persen pengurus DPD, DPC, PAC, ranting, dan anak ranting yang ada di lokasi sebenarnya memiliki nilai keagamaan yang kuat.

"Yang pakai baju merah pun saya kira juga santri. Selain itu juga ngaji sama. Ceramah agama pintar," ujarnya.

Ganjar melihat pemuka masyarakat dan organisasi massa yang ada di NTB belum menentukan sikap.

Ia meminta struktur partai mengambil kesempatan dengan meraih suara kelompok tersebut.

"Caranya macam-macam tadi. Segmentasinya sekarang ada. Yang tua-tua, usianya kayak Pak Rachmat gitu, ya. Sambil ngobrol, ngopi, pengajian, diajak selesai. Yang anak muda ini beda pendekatannya," ujarnya disitat Antara.

Menurut Ganjar, perlu juga struktur partai menarasikan pembangunan era Presiden Jokowi. DPP PDI Perjuangan, lanjut Ganjar, perlu menyusun pakem agar narasi itu bisa disampaikan pengurus di bawahnya kepada masyarakat.

"Pak Rachmat, teman-teman bupati, kirim saja apa yang ada di tengah masyarakat, ini yang terjadi, bagaimana menjembatani, dan berkomunikasi. Nanti kami buatkan, kami tes. Apakah komunikasi cukup berhasil," imbuhnya.

Hadir Ketua DPP PDI Perjuangan Sri Rahayu dan I Made Urip serta Ketua DPD PDIP NTB Rachmat Hidayat.