PPIH Petakan Skema Pergerakan Jemaah Jelang Puncak Haji
MEKKAH - Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) memetakan skema pergerakan jemaah dan persiapan fasilitas seperti penambahan toilet, pemadatan pasir, dan pemasangan AC.di Masyair menjelang puncak ibadah haji.
Kabid Perlindungan Jamaah PPIH Arab Saudi Harun Ar Rashid mengatakan telah memetakan skema pergerakan dan persiapan fasilitas untuk jamaah saat pelaksanaan puncak haji yang dimulai pada tanggal 8 Dzulhijjah.
“Jemaah akan mulai bergerak pada 8 Dzulhijjah, namun sejak 6 Dzulhijjah tim pendahulu sudah berangkat untuk memastikan kesiapannya," ujar Harun di Arafah, Arab Saudi, dilansir ANTARA, Jumat, 16 Juni.
Ia mengatakan jemaah akan diberangkatkan dari hotel ke Arafah pada tanggal 8 Dzulhijjah mulai pukul 07.00 Waktu Arab Saudi (WAS) hingga perkiraan selesai pukul 22.00 WAS.
Setelah bermalam, pada tanggal 9 Dzulhijjah jemaah akan melakukan wukuf di Arafah mulai waktu dzuhur pukul 12.00 WAS hingga sore.
Harun mengatakan akan ada 70 maktab mulai Jalan 902 hingga Jalan 910 dengan bilangan genap.
Satu maktab di Arafah dan Mina terdiri atas 7 kloter atau sekitar 3 ribu orang yang akan ditangani oleh 11 adhoc yang berisi 48-50 petugas.
Malam harinya, mulai pukul 19.30 WAS jemaah akan bergerak menuju Muzdalifah dan ditargetkan seluruh jamaah sudah di Muzdalifah paling lambat pukul 23.00 WAS.
"Petugas adhoc akan menyisir setiap tenda jamaah hingga toilet dan bukit Jabal Rahmah untuk memastikan seluruh jamaah sudah terangkut ke Muzdalifah," katanya.
Semalam di Muzdalifah, jemaah akan digerakkan lagi ke Mina dan tanggal 10 Dzulhijjah sudah berada di Mina semuanya untuk mabit dan melempar jumrah selama 3 atau 4 malam.
Harun mengatakan ada dua pilihan bagi jamaah untuk melempar jumrah, jika mengambil nafar awal maka akan bermalam di Mina selama 3 malam dan jika mengambil nafar tsani akan mabit di Mina selama 4 malam.
Menurut dia, jarak dari Mina ke lokasi lempar jumrah sekitar 3-7 km.
"Kami mengimbau jemaah untuk memastikan kondisi kesehatannya, tidak perlu memaksakan karena untuk lempar jumrah bisa diwakilkan oleh jamaah lain yang sehat," katanya.
Harun juga mengingatkan jemaah saat di Arafah persediaan air cukup terbatas sehingga harus hemat air dan sabar mengantre di toilet.