Dukung Pengembangan SDM Industri 4.0, PIDI 4.0 Gandeng Korea Selatan
JAKARTA - Pusat Industri Digital Indonesia 4.0 (PIDI 4.0) Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menggandeng agensi di bawah Kementerian Sains dan TIK Korea Selatan (MSIT) Korea Selatan Born2Global Center untuk meningkatkan kesiapan sumber daya manusia (SDM) yang kompeten, khususnya di bidang industri 4.0.
Kolaborasi tersebut tertuang dalam penandatanganan MoU kerja sama yang ditandatangani Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kemenperin Masrokhan bersama CEO Born2Global Jongkap Kim di Jakarta.
"Startup dengan deep technology adalah target utama pengembangan dalam MoU ini, baik melalui joint venture maupun program kerja sama lainnya. Kami bahagia karena dengan semangat kolaborasi ini, baik PIDI 4.0 dan Born2global juga bersedia untuk menyediakan fasilitas bagi startup kedua negara," kata Kepala BPSDMI Kemenperin Masrokhan dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Rabu, 7 Juni.
Masrokhan menyebut, kerja sama ini juga mencakup penyelenggaraan acara dari kedua negara dengan tujuan peningkatan investasi, perluasan pasar, dan kolaborasi yang menguntungkan kedua belah pihak.
Misalnya, knowledge sharing yang berfokus pada teknologi digital, ekosistem teknologi, ekuitas swasta, investasi modal ventura dan program yang dijalankan kedua pihak.
"Knowledge sharing tersebut di antaranya diadakan dalam bentuk workshop, webinar, hingga business matching," ujarnya.
Menurut Masrokhan, PIDI 4.0 Kemenperin mempunyai visi sebagai one stop solution adopsi teknologi 4.0 bagi industri dan jendela bagi dunia.
PIDI 4.0 mempunyai lima fungsi utama, yakni showcase center, capability center, Industry 4.0 ecosystem, delivery center, serta engineering dan AI center.
Fungsi ini mendukung industri manufaktur di Indonesia dan tentunya melibatkan startup deep technology dalam implementasinya.
Adapun Born2Global Center didirikan dengan tujuan untuk mempercepat perusahaan rintisan teknologi (startup) yang akan menjadi inovator global.
Dengan berbagai programnya yang telah dimulai sejak 2013, Born2Global telah mendukung pengembangan 2.962 startup untuk memasuki pasar global.
Sementara itu, National Research Council (NRC) Korea Selatan dan Kemenperin RI telah bekerjasama sejak 2018 lalu melalui MoU Aktivitas Kerjasama terkait Industri 4.0.
Untuk melaksanakan kegiatan kerja sama tersebut, selanjutnya dibentuk subkomite bersama untuk implementasi aktivitas kerjasama terkait Industri 4.0. Salah satu lembaga di bawah koordinasi NRC yang terlibat pada kerja sama ini adalah Science and Technology Policy Institute (STEPI) Korea Selatan.
"Selama dua tahun ini, STEPI telah bekerjasama dengan Kemenperin untuk pengembangan PIDI 4.0. Setelah melakukan kajian pada tahun lalu, tahun ini adalah tindak lanjut dari hasil kajian tersebut. STEPI menghubungkan pada institusi lainnya, salah satunya adalah Born2Global," ungkap Masrokhan.
Baca juga:
Pada kesempatan sama, CEO Born2Global Jongkap Kim mengapresiasi kerja sama yang telah dijalankan.
"Perkembangan industri dan startup di Indonesia luar biasa. Indonesia berpotensi menjadi world top high-gross country berikutnya. Kami tidak ingin melewatkan kesempatan untuk bekerja sama," imbuhnya.