PLN Akan Uji Coba Co-Firing Biomassa di 17 PLTU pada 2021

JAKARTA - PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN terus mengejar target uji coba co-firing biomassa pada 52 Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) batu bara miliknya di 2024. Rencananya, di tahun ini PLN akan melakukan uji coba di 17 PLTU.

Direktur Mega Proyek PLN Ikhsan Assad melaporkan, penggunaan biomassa ini secara operasi tidak memiliki dampak terhadap PLTU yang dikelolanya. Bahkan, dari hasil uji coba yang dilakukan, terlihat ada penurunan emisi yang lebih baik.

"Pada tahun 2021 ini kami merencanakan melakukan uji coba pada 17 lokasi dan melakukan implementasi pada 17 lokasi PLTU," tuturnya, dalam acara penandatangan nota kesepahaman antara PLN dengan Perhutani dan PTPN III, Jumat, 22 Januari.

Kata Ikhsan, PLN melakukan berbagai langkah untuk memastikan kesiapan sektor hulu hingga hilir dalam implementasi program co-firing. Antara lain, memastikan kesiapan industri pengolahan biomassa dan juga dukungan regulasi pemerintah dalam implementasi program co-firing serta hal-hal lain yang dibutuhkan demi menjaga kontinuitas supply.

Lebih lanjut, Ikhsan mengatakan, hingga awal Januari 2021 telah dilakukan uji coba co-firing biomassa pada 32 PLTU milik PLN.

"Alhamdulillah per 5 Januari (2021) itu sudah nambah jadi 32 (PLTU) yang sudah diuji coba," tuturnya.

Hingga akhir 2020, kata Ikhsan, PLN sudah melakukan uji coba co-firing batu bara di 29 PLTU, yang lokasinya tersebar di wilayah Kalimantan hingga Jawa.

"Dari 29 yang sudah uji coba. Ada 6 lokasi yang sudah diimplementasikan atau commercial operation. Seperti di Paiton, Pacitan, PLTU Jeranjang, Suralaya, Ketapang, serta PLTU Sanggau di Kalbar," tuturnya.

Sekadar informasi, program co-firing biomassa ini merupakan langkah PLN untuk mendukung capaian target bauran Energi Baru Terbarukan (EBT) 23 persen pada 2025. Dengan melakukan co-firing di 52 lokasi PLTU, perseroan berharap dapat bantu menaikan bauran EBT sekitar 2 persen.

Secara keseluruhan, kata Ikhsan, terdapat 114 unit PLTU milik PLN yang berpotensi dapat dilakukan co-firing biomassa. Pembangkit tersebut tersebar di 52 lokasi dengan total kapasitas 18.154 megawatt (MW).