Soal Keterlambatan di Embarkasi Banjarmasin, Ini Penjelasan dan Permintaan Maaf Garuda Indonesia

JAKARTA - Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengakui keterlambatan pemberangkatan kloter 4 embarkasi Banjarmasin karena kendala teknis. Karena itu memohon pihaknya memohon maaf atas keterlambatan itu.

"Sehubungan dengan informasi yang mengemuka terkait penyesuaian jadwal penerbangan dan armada pesawat untuk kloter 4 calon jemaah haji pada penerbangan Garuda Indonesia dari embarkasi Banjarmasin, dapat kami sampaikan bahwa penyesuaian jadwal penerbangan yang sedianya diberangkatkan pada Sabtu 3 Juni. Hal ini dilakukan karena adanya kendala teknis pada mesin pesawat yang memerlukan penanganan lebih lanjut, khususnya terkait pergantian sparetpart pesawat," demikian keterangan tertulis Irfan Setiaputra yang diterima redaksi VOI, 3 Juni.

Inspeksi Akhir

Kendala teknis tersebut diketahui setelah petugas Garuda Indonesia bersama tim terkait tengah melakukan inspeksi akhir kesiapan armada yang akan dioperasikan penerbangan menuju Madinah bagi kloter 4. "Atas kondisi tersebut telah dilakukan asesmen dan mitigasi aspek operasional guna menunjang kelancaran layanan penerbangan bagi calon jemaah haji, baik melalui pengoperasian pesawat pengganti, penambahan layanan penerbangan bagi jemaah yang terdampak penyesuaian armada, penyesuaian jadwal penerbangan bagi kloter penerbangan selanjutnya, penatalaksanaan flow kedatangan calon jemaah haji hingga penerapan service recovery bagi calon jemaah haji yang terdampak," paparnya.

Berkenaan dengan penerapan mitigasi tersebut terdapat penyesuaian jadwal penerbangan yang telah kami koordinasikan lebih lanjut bersama pemangku kepentingan terkait guna memastikan kelancaran operasional penerbangan haji.

Selanjutnya 328 calon jemaah Haji Kloter 4 asal embarkasi Banjarmasin diberangkatkan secara bertahap di mana 287 jemaah pada Sabtu 3 Juni pukul 22.00 WITA dengan menggunakan armada Airbus A330-400. Sementara sisa jemaah lainnya akan diberangkatkan dengan 2 (dua) penerbangan melalui Medan pada Minggu 4 Juni.

"Melalui kesempatan ini kami turut menyampaikan permohonan maaf sebesar besarnya atas ketidaknyamanan yang dialami. Kami menyadari pelaksanaan ibadah haji kali ini merupakan momentum yang telah ditunggu oleh masyarakat Indonesia. Oleh karenanya kami berupaya memastikan kesiapan layanan terus kami optimalkan termasuk melalui penerapan inspeksi aspek safety secara menyeluruh guna memastikan aspek keselamatan penerbangan senantiasa terjaga," kata Irfan.

Keterlambatan ini, kata Irfan Setiaputra menjadi catatan penting bagi Garuda Indonesia agar ke depan lebih baik. "Hal ini tentunya menjadi catatan penting dalam upaya memaksimalkan kesiapan operasional penerbangan haji khususnya terkait potensi identifikasi dan penatalaksanaan safety hazard yang kami terus optimalkan pada operasional layanan penerbangan haji," pungkasnya.