Kehadiran Jokowi di KTT G7 Dinilai Strategis Bagi ASEAN
JAKARTA - Kehadiran Presiden Joko Widodo (Jokowi) di KTT Kelompok Tujuh (G7) ke-49 bernilai strategis tidak hanya bagi Indonesia tetapi juga negara-negara Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara (ASEAN).
“Undangan pada KTT G7 ini merupakan suatu kehormatan bagi Indonesia dan bagian momentum penting presidensi Indonesia di ASEAN. Jepang tidak hanya mitra erat Indonesia tetapi juga mitra erat ASEAN,” kata Duta Besar RI untuk Jepang Heri Akhmadi dilansir ANTARA, Jumat, 19 Mei.
Kedatangan Presiden Joko Widodo bersama Ibu Iriana Joko Widodo di Bandara Hiroshima pada Jumat (19/5) untuk memenuhi undangan Pemerintah Jepang menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G7 dengan negara-negara mitra atau disebut dengan G7 Outreach Summit 2023.
Presiden Jokowi tiba di Bandara Hiroshima pada pukul 17.45 waktu setempat dengan menggunakan pesawat Kepresidenan Indonesia.
“Selain merayakan 65 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Jepang, tahun 2023 juga menandai kepemimpinan Indonesia dan Jepang di kawasan. Indonesia adalah Ketua ASEAN, dan Jepang adalah Ketua G7. Keduanya merupakan organisasi dunia yang kuat dan berpengaruh dalam perpolitikan dan perekonomian dunia,” kata Dubes Heri.
Baca juga:
- KPK Pastikan Kadinkes Lampung Reihana Bakal Diklarifikasi Kekayaan Pekan Depan
- Gubsu Edy Minta Maaf Banyak Jalan Rusak di Sumut, Targetkan Perbaiki 70 Persen
- Prabowo Silaturahmi dengan SBY di Pacitan Akhir Pekan Ini
- Aldi Taher Bikin Bingung KPU, Daftar Bacaleg DPR dari Perindo Sekaligus Bakal Caleg PBB untuk DPRD DKI
Sejumlah isu akan disampaikan Presiden dalam forum KTT G7 ini, termasuk hasil dari KTT ke-42 ASEAN yang berlangsung di Labuan Bajo pada 10-11 Mei 2023.
Presiden juga akan membahas sejumlah permasalahan global seperti perubahan iklim, pangan, dan energi.
Presiden Joko Widodo memastikan Indonesia ingin berkontribusi pada bidang-bidang tersebut.