Ada KTT ASEAN, RI Buka Peluang Gaet Myanmar soal Kendaraan Listrik
JAKARTA - Kegiatan internasional KTT ASEAN ke-42 mulai diselenggarakan di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), pada hari ini.
Terkait hal tersebut, Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Perindustrian (Kemenperin) buka peluang menjalin kerja sama dengan Myanmar dalam hal kendaraan listrik atau electric vehicle (EV).
"Saya dengar, Myanmar sudah memulai membuka produk-produk (EV) masuk ke negaranya dan kami mengetahui belum ada industri (EV) yang ada di Myanmar atau negara-negara lain selain Myanmar," kata Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita saat ditemui awak media di Gedung Kemenperin, Selasa, 9 Mei.
Agus menegaskan, Myanmar menjadi salah satu negara yang dilirik Indonesia sebagai tujuan ekspor kendaraan listrik di kawasan ASEAN.
Sebab, di negara tersebut belum ada pengembangan kendaraan listrik lebih lanjut. "Tentu, itu merupakan potensi dari Indonesia untuk bisa mengirim kendaraan-kendaraan EV masuk ke pasar di ASEAN," tambahnya.
Lebih lanjut, kata Menperin Agus, banyak pasar di kawasan ASEAN yang memang belum memproduksi kendaraan EV, baik roda empat maupun roda dua.
Baca juga:
Sehingga, dengan adanya kegiatan tersebut, bisa membuka peluang Indonesia untuk menjadi salah satu negara yang memasok kendaraan listrik.
"Kami sudah produksi dua jenis roda empat untuk kendaraan listrik. Kalau motor yang sudah ikut program kami 11 produk," ungkapnya.
"Jadi, sudah banyak yang bisa kami kirim ke negara-negara di kawasan yang sudah mulai membuka diri untuk menggunakan EV, tetapi belum menyiapkan produksinya di negara tersebut," pungkas Agus.