Bukan Naik Helikopter, Jokowi Tinjau Jalan Rusak di Lampung dengan Mobil
JAKARTA - Presiden Joko Widodo meninjau jalan rusak di Lampung, dengan menggunakan mobil bukan naik helikopter.
Istana pun membantah kabar Jokowi melakukan peninjauan terhadap jalan rusak, yang sempat ramah dibahas di media sosial itu, dengan menggunakan helikopter dan sepeda motor jenis trail.
"Hanya menggunakan mobil, tidak menggunakan helikopter dan tidak juga menggunakan sepeda motor," kata Deputi Bidang Protokoler, Pers dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin dilansir ANTARA, Jumat, 5 Mei.
Sebelumnya, Jokowi mengatakan dirinyay ingin memastikan kebenaran terkait informasi banyaknya jalan rusak di Lampung. Karenanya presiden melakukan kunjungan kerja ke provinsi itu.
"Saya ingin memastikan, mau lihat betul apa enggak (jalan rusak) yang ada di video. Apakah yang ada di media itu benar atau enggak benar," kata Jokowi di Sarinah, Jakarta Pusat, Kamis (4/5).
Jokowi menjelaskan pemerintah saat ini sedang mengumpulkan data mengenai jalan-jalan yang rusak parah di kabupaten, kota, dan provinsi.
Presiden meyakini hal itu terjadi karena Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), baik di tingkat provinsi maupun kabupaten dan kota, tidak dialokasikan dengan benar untuk pembangunan infrastruktur.
Baca juga:
- Penonaktifan NIK Warga KTP DKI Tinggal di Luar Daerah Dilakukan Setelah Pemilu 2024
- Viral Pria Bermobil Pelat Polri Tenteng Senjata Hingga Pukul Sopir, Kapolda Metro Langsung Perintahkan Usut
- Mustopa Pelaku Penembakan di Kantor MUI Punya Mutasi Rp800 Juta Walau Hanya Seorang Petani
- MUI Bentuk Tim Khusus Usut Kasus Penembakan
Kondisi jalan rusak di Lampung, tepatnya di Simpang Randu-Seputih Surabaya, Kecamatan Rumbia, Kabupaten Lampung Tengah, menjadi sorotan di media sosial dalam beberapa pekan terakhir, setelah seorang pegiat media sosial bernama Bima Yudho Saputro menyampaikan kritik soal pembangunan Lampung.
Bima menyebut Lampung tidak kunjung mengalami kemajuan karena banyak jalan yang rusak. Berawal dari konten tersebut, pria asal Kabupaten Lampung Timur itu dilaporkan ke polisi oleh seorang advokat. Namun, Polda Lampung menghentikan penyelidikan kasus tersebut karena tidak ditemukan unsur-unsur pidana.