SKK Migas Laporkan Seluruh Sumur Eksplorasi Menghasilkan Temuan Hidrokarbon
JAKARTA - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mencatat hingga kuartal 1 2023, seluruh sumur eksplorasi yang selesai ditajak Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) menghasilkan penemuan hidrokarbon atau mencatatkan success ratio 100 persen.
Deputi Eksplorasi Pengembangan dan Manajemen Wilayah Kerja SKK Migas Benny Lubiantara merinci, jumlah kegiatan pengeboran sumur eksplorasi sebanyak 10 sumur yang terdiri atas 5 sumur carry over tahun 2022 dan 5 sumur eksplorasi tahun 2023, yang sudah selesai tajak sebanyak 4 sumur dan dalam proses tajak sejumlah 6 sumur.
"SKK Migas dan KKKS berhasil mencatatkan success ratio yang terus meningkat. Jika success ratio penemuan sumur eksplorasi tahun 2021 sebesar 55 persen, maka ditahun 2022 succces ratio meningkat menjadi 81 persen, dan hingga kuartal 1 tahun 2023 berhasil mencatatkan success ratio di angka 100 persen," beber Benny dalam paparan kinerja SKK Migas Kuartal I 2023, yang dikutip Sabtu 22 April.
Ia melanjutkan, penemuan sumur eksplorasi 2023 berasal dari pengeboran sumur NSO XLLL-1 yang dioperasikan oleh PHE NSO berupa penemuan gas, sumur re-entry Rimbo-1 yang dioperasikan oleh Sele Raya Belida dengan penemuan gas, sumur SEM-1X yang dioperasikan oleh PHE Ogan Komering dengan penemuan minyak dan sumur re-entry Lofin-2 yang dioperasikan oleh Citic Seram dengan penemuan gas dan kondensat.
"Total sumber daya dari penemuan tersebut mencapai lebih dari 183 MMBOE berdasarkan pengujuan pre drill RR P50," lanjut Benny.
Kemudian investasi pengeboran sumur eksplorasi tahun 2023 mencapai 1,7 miliar dolar AS atau meningkat 112 persen dibandingkan realisasi tahun 2022 sekaligus menjadi investasi sumur eksplorasi terbesar sejak tahun 2015.
"Jumlah sumur eksplorasi yang ditargetkan untuk di tajak di tahun 2023 mencapai 57 sumur. Tingginya investasi sumur eksplorasi tersebut menunjukkan bahwa potensi hulu migas di Indonesia masih prospektif dan menarik minat investor," ujar Benny.
Benny menambahkan bahwa kegiatan pengeboran sumur eksplorasi menjadi kunci untuk penemuan cadangan migas yang baru guna mendukung produksi migas nasional secara berkelanjutan karena kebutuhan energi migas terus meningkat setiap tahunnya.
"Eksplorasi yang masif dan agresif menjadi pilar untuk mencapai target peningkatan produksi migas nasional di tahun 2030 yaitu produksi minyak 1 juta barel per hari (BOPD) dan gas 12 miliar kaki kubik per hari (BSCFD)," kata dia.
Baca juga:
Sebagai implementasi salah satu strategi peningkatan produksi migas nasional yaitu transformation resources to production, maka SKK Migas mendorong setiap penemuan hidrokarbon dapat segera bisa dilakukan plan of development (POD). Hingga kuartal 1 2023 capaian reserve replacement ratio (RRR) mencapai 21 persen dari target 100 persen RRR.
“Kami optimis target RRR sebesar 100 persen di tahun 2023 dapat direalisasikan, mengingat pembahasan persetujuan POD terus berlangsung dan grafik penyelesaian POD biasanya meningkat terus. SKK Migas menargetkan hingga akhir tahun 2023 capaian RRR bisa di angka 152 persen," jelas Benny.
Keyakinan Benny bahwa target RRR tahun 2023 bisa direalisasikan salah satunya adalah sejak 2018 hingga 2022, SKK Migas mampu merealisasikan target 100 persen RRR dengan rincian tahun 2018 sebesar 106 persen, tahun 2019 sebesar 354 persen, tahun 2020 sebesar 102 persen, tahun 2021 sebear 116 persen dan tahun 2022 sebesar 156 persen.