Evakuasi Jenazah Pratu Miftahul yang Jatuh di Jurang Saat Baku Tembak TNI dengan KKB Terhalang Cuaca
JAKARTA - Panglima TNI Laksamana Yudo Margono mengatakan evakuasi terhadap Pratu Miftahul Arifin terkendala cuaca. Pratu Miftahul gugur dalam misi penyelamatan pilot pesawat Susi Air, Philip Mehrtens.
Prajurit TNI itu terpleset masuk jurang karena kemiringan medan saat kontak tembak dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB). Saat ini jenazahnya masih berada di jurang.
"Yang meninggal posisinya jatuh di jurang, sehingga saat ini sedang kita upayakan evakuasi," ujar Yudo dalam konferensi pers, Selasa, 18 April.
Yudo memastikan, proses evakuasi terhadap Pratu Miftahul hingga saat ini masih terus diupayakan.
"Karena cuaca proses evakuasinya terhambat, tetapi sedang diupayakan," kata Yudo.
Baca juga:
- Korlantas Sebut Penerapan Ganjil Genap di Tol Saat Arus Mudik Bersifat Situasional
- Muncul COVID-19 Varian Arcrutus Jelang Lebaran, NasDem Ingatkan Lagi Vaksinasi Booster
- OTT Dituding Alihkan Isu Firli Bahuri Dilaporkan ke Dewas, KPK: Pernyataan Orang Pro Koruptor
- Mahfud MD: Kita Harus Membangun Kerukunan Meski Beda Waktu Hari Raya
Pratu Miftahul Arifin merupakan prajurit dari Satuan Tugas Batalyon Infanteri Yonif Raider 321/Galuh Taruna (Yonif R 321/GT) yang gugur saat baku tembak antara TNI dengan KKB di Distrik Mugi, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, Sabtu, 15 April.
Miftahul gugur saat bersama rombongan Satgas Yonif R 321/GT yang bertugas di wilayah Mugi mencari Pilot Susi Air yang disandera KKB.