BMKG: Waspadai Dampak Siklon Ilsa Muncul di Selatan Pulau Sumba NTT
KUPANG - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau warga agar mewaspadai dampak siklon tropis Ilsa terpantau muncul di wilayah selatan Pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur, yang berdampak menimbulkan hujan dan angin kencang.
"Siklon tropis Ilsa yang terpantau di Samudera Hindia selatan Pulau Sumba, tepatnya di sekitar 15.7°LS – 119.8°BT perlu diwaspadai karena masih memberi dampak tidak langsung terhadap cuaca di wilayah NTT berupa hujan dan angin kencang," kata Kepala Stasiun Meteorologi El Tari Kupang BMKG Agung Sudiono Abadi di Kupang dilansir ANTARA, Kamis, 13 April.
Dia menyampaikan hal itu berkaitan dengan peringatan dini cuaca di wilayah NTT yang berlaku 13-15 April.
Agung menjelaskan, selain siklon tropis Ilsa, aktifnya gelombang ekuatorial Rossby, suhu muka laut yang hangat, serta didukung adanya daerah konvergensi dan belokan angin di wilayah NTT mampu meningkatkan pertumbuhan awan hujan di wilayah NTT.
Berbagai daerah di NTT yang berpeluang dilanda hujan ringan hingga deras yang dapat disertai petir dan angin kencang berdurasi singkat antara lain, Kabupaten Manggarai Barat, Manggarai, Manggarai Timur, Ngada, Nagekeo, Ende, Sikka, Flores Timur, Alor
Selain itu, Kabupaten Kupang, Belu, Malaka, Timor Tengah Utara, Timor Tengah Selatan, Rote Ndao, Sabu Raijua, Sumba Barat, Sumba Tengah, Sumba Barat Daya dan Sumba Timur.
Baca juga:
- Bea Cukai Bantah Kabar Pemerasan Turis Taiwan Gara-gara Foto di Bandara Ngurah Rai Bali
- Jokowi Sangat Heran RUU Perampasan Aset Lamban Dibahas DPR: Masa Nggak Rampung-rampung?
- Densus 88 Baku Tembak dengan Teroris JI di Lampung, 2 Orang Tewas
- Baru Diresmikan Jokowi, Kereta Lintas Makassar-Parepare Ternyata Diakali Pejabat Ditjen KA Kemenhub
Agung mengimbau warga di daerah-daerah tersebut agar mewaspadai potensi dampak hujan dan angin kencang yang dapat menyebabkan bencana hidrometeorologi seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor.
Dampak lain seperti pohon tumbang, jalanan licin, kerusakan atap bangunan dan fasilitas umum lainnya, kata dia, juga perlu diwaspadai warga saat beraktivitas di luar rumah.
"Sebisa mungkin jangan beraktivitas di luar rumah saat hujan deras jika tidak ada keperluan yang bersifat mendesak," katanya.
Agung mengatakan, warga yang bermukim di wilayah curam atau tebing patut lebih waspada dan segera mengevakuasi diri secara mandiri ketika terjadi hujan deras lebih dari satu jam dan objek pada jarak 30 meter tidak lagi terlihat.