Hingga Februari 2023, Kasus HIV/AIDS di Banda Aceh Mencapai 198 Kasus
JAKARTA - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Kota (DPRK) atau DPRD Kota Banda Aceh Musriadi mendesak Pemerintah Kota Banda Aceh untuk segera mencarikan solusi pencegahan kasus HIV/AIDS di Banda Aceh.
Kasus baru di ibu kota provinsi Aceh itu pada Februari 2023 telah mencapai 198 kasus.
"Kami mendesak Pj Wali Kota melalui dinas kesehatan untuk meningkatkan skrining, deteksi dini menjadi cara efektif selama ini untuk mencegah penularan kasus HIV/AIDS agar tidak bertambah setiap tahunnya," kata Musriadi di Banda Aceh, dikutip dari Antara, Minggu, 2 April.
Musriadi menyebutkan, kasus HIV/AIDS di Banda Aceh pertama sekali ditemukan pada 2008 dengan diagnosa AIDS sebanyak dua kasus dan telah meninggal dunia.
Kemudian pada tahun 2022 menempatkan Kota Banda Aceh pada urutan pertama dari kabupaten/kota se Aceh dengan kasus HIV/AIDS yang tertinggi.
Hingga bulan Februari 2023, kasus baru ditemukan sebanyak 198 yang terdiri dari 161 kasus HIV dan 37 AIDS.
"Maka kita berharap kasus ini (HIV/AIDS) jangan dianggap enteng, justru jadi bumerang nantinya. Maka penyakit ini harus dicarikan solusinya," ujarnya.
Musriadi menuturkan, berdasarkan informasi yang diterima, jumlah temuan kasus HIV/AIDS di Banda Aceh semakin tinggi. Maka Pemko Banda Aceh sudah harus merumuskan strategi untuk penanganannya dengan melibatkan LSM yang peduli dengan HIV/AIDS.
Karena, lanjut dia, kasus HIV/AIDS ini seperti fenomena gunung es, dimana data yang terlaporkan masih sangat sedikit dari kasus yang mungkin sudah banyak, hanya saja belum dilakukan pemeriksaan.
"Karena seiring dengan meningkatnya penjaringan skrining tes HIV setiap tahunnya, penemuan kasus HIV di Kota Banda Aceh terus meningkat," katanya.
Dalam kesempatan ini, Musriadi juga menyarankan kepada pemerintah untuk meningkatkan program edukasi kepada masyarakat terkait dengan penyakit HIV/AIDS, cara penularan, sampai dengan pola pencegahan.
Baca juga:
- Anak di Batam Jadi Korban Kekerasan Seksual Ayah Tiri, Kemensos Turun Tangan
- Infeksi HIV dan Pasien AIDS Baru di Jepang Sentuh Angka Terendah dalam 20 Tahun Terakhir
- 50.502 Orang di Papua Terinfeksi HIV/AIDS, KPA Gencar Sosialisasi ke Mahasiswa
- BREAKING NEWS! FIFA Resmi Coret Indonesia sebagai Tuan Rumah Piala Dunia U-20 2023
Dengan adanya sosialisasi serta pendampingan, maka penderita penyakit tersebut dapat diketahui lebih awal, sehingga bisa dilakukan pengobatan lebih lanjut. Namun, semua ini juga dibutuhkan dukungan anggaran khusus.
"Untuk mencegah hal ini terjadi dan meningkatnya kasus HIV/AIDS juga perlu kepedulian bersama dalam meningkatkan pemahaman terkait dengan penyimpangan perilaku seksual di masyarakat," demikian Musriadi.