Bawa Wayang Kulit, Ratusan Siswa Boyolali Gelar Kirab Sambut Ramadan 1444
BOYOLALI - Ratusan siswa Sanggar Sedulur Ki Wartoyo Langgeng (SKWL) Nusantara, MI dan BA Grinting menggelar kirab dengan membawa wayang kulit mengajak masyarakat bergembira menyambut Ramadan 1444 Hijriah keliling di Desa Tegalsari Kecamatan Nogosari Boyolali, Jawa Tengah.
Ratusan siswa dan masyarakat tersebut kirab mengelilingi desa dengan menunjukkan wayang kulit dan spanduk ajakan kepada warga agar menyambut kegembiraan datang bulan Ramadan sehingga dalam menjalankan ibadah puasanya indah dan khusuk.
Menurut Pemimpin Sanggar SKWL Nusantara Boyolali Ki Gondo Wartoyo sebanyak 300 siswa yang ikut kirab budaya menyambut datangnya Bulan Suci Ramadan dengan membawa 144 jenis wayang kulit atau menggambarkan Ramadan 1444 Hijriah.
Sebanyak 300 siswa tersebut dari Sangggar SKWL, MI, dan BA Grinting bersama masyarakat kirab membawa wayang tersebut dengan tujuan agar anak-anak sebagai generasi penerus paham kalau ajaran Agama Islam di Pulau Jawa salah satunya dakwahnya melalui wayang kulit oleh Sunan Kalijogo.
"Kami berharap dengan kirab wayang kulit menyambut Ramadan, anak-anak tidak lupa budaya adi luhung yakni wayang kulit dan begitu juga tata moral budaya kita ke depan bisa aktif dan khusuk dalam menjalankan ibadah puasa," katanya dikutip ANTARA, Selasa 21 Maret.
Narujan Nurrahman, salah satu Guru MI Grinting Nogosari mengatakan siswa BA dan MI Grinting menggelar kirab menyambut datangnya bulan Suci Ramadan. Dengan adanya kirab ini, anak-anak diharapkan bisa memahami apa artinya puasa dengan persiapan ibadah selama bulan Ramadan. Sehingga, anak itu betul-betul siap untuk melaksanakan ibadah pada Bulan Ramadan ini.
Pada kegiatan kirab siswa selain membawa poster ajaknya menyambut Bulan Suci Ramadan untuk berpuasa dan membawa wayang kulit. Jadi memang tokoh pewayangan itu, ada watak-watak yang baik, seperti Pandawa mempunyai watak jujur, disiplin, dan bijaksana serta dalam perjuangan juga pantang menyerah. Sehingga, menjadi contoh atau bekal anak-anak selama ibadah di Bulan Ramadan.
Baca juga:
Kegiatan itu, dilanjutkan dengan makan bersama sebagai simbol kebersamaan. Anak-anak agar memahami indahnya kebersamaan, apalagi pada Ramadan dibutuhkan kerja sama antara umat Islam sehingga selama menjalankan ibadah puasa betul-betul nikmat.
Kegiatan kirab setiap tahun digelar agar warga mengetahui adanya tamu agung menyambut Bulan Suci dengan mengajak mereka menyambut kegembiraan datangnya Ramadan.