IDI Buka Donasi Sekaligus Berikan Layanan Mendesak Korban Banjir di Paser Kaltim
PASER - Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kabupaten Paser, Kaltim, menggalang dana dan berikan layanan kesehatan mendesak bagi warga korban banjir di Kecamatan Long Kali dan Muara Komam.
"Hari ini kami mulai buka donasi, besok penyerahan logistik untuk dapur umum dan melakukan asesmen kesehatan awal terhadap korban banjir," kata Ketua IDI Paser dr Hadiwijaya dikutip ANTARA, Jumat 17 Maret.
Dia menyebutkan, bantuan yang diserahkan nantinya adalah bantuan tahap awal, mengingat kondisi saat ini cukup mendesak sementara donasi terus dilakukan.
"Kamu akan melakukan bantuan tahap awal karena kondisi saat ini cukup mendesak," ujarnya.
Dalam penyaluran logistik untuk dapur umum, pengurus IDI kabupaten berkoordinasi dengan IDI kecamatan setempat, sehingga tinggal mendistribusikan bantuan karena IDI setempat yang mengetahui kondisi di lapangan.
Asesmen kesehatan, kata Hadiwijaya, dilakukan untuk mengetahui kondisi kesehatan masyarakat sebelum diberikan bantuan medis.
"Umumnya masyarakat terdampak banjir rentan terhadap penyakit diare, penyakit kulit, dan infeksi saluran pernapasan," katanya.
Menurutnya, asesmen kesehatan warga korban banjir dilakukan terlebih dahulu, setelah itu baru bantuan medis turun ke lapangan.
Hadiwijaya juga mengatakan, pada kegiatan aksi sosial kali ini IDI Paser tidak membuka posko pelayanan kesehatan.
"Kami lebih sering memberikan pelayanan secara mobile karena lebih mudah bergerak, bisa menjangkau warga yang jauh dan kami berharap posko kesehatan didirikan Dinkes dan Puskesmas," katanya.
Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Paser Ruslan mengatakan akibat curah hujan tinggi yang terjadi dalam sepekan terakhir mengakibatkan banjir di 15 desa di wilayah Kecamatan Muara Komam dan Long Kali, Kabupaten Paser, Kaltim.
Ada tujuh desa di Kecamatan Muara Komam dan delapan desa di Kecamatan Long Kali yang direndam banjir.
"Hasil pantauan, banjir di Kecamatan Muara Komam terus bergerak dari hulu sampai hilir. Dari tujuh desa yang terdampak banjir mengakibatkan lima desa terisolir," kata Ruslan.
Baca juga:
Lima desa yang terisolir akibat banjir tersebut antara lain Desa Swan Slutung, Long Sayo, Muara Payang, Prayon, dan Desa Muara Kuaro.
Ruslan juga mengatakan, banjir di Kecamatan Long Kali telah merendam delapan desa. Wilayah Kepala Telake juga terisolir karena jalan penghubung longsor dan menyebabkan jalan terputus