'Tubuh Siapa di Rumah Kami Sekarang?' Ayah di Malaysia Terkejut, Otoritas Penjara Sebut Putra 19 Tahunnya Masih Hidup

JAKARTA - Seorang ayah yang berduka di negara bagian Negeri Sembilan Malaysia terkejut mengetahui bahwa putranya, yang menurut otoritas penjara telah meninggal minggu lalu saat ditahan di Penjara Sungai Buloh, masih hidup.

Media lokal melaporkan bahwa sang ayah, yang hanya ingin dikenal sebagai Chantren, mengatakan, otoritas penjara memberitahunya pada Minggu, 5 Maret kemarin bahwa mereka telah salah menyerahkan jenazah pria lain.

Menurut New Straits Times, jasad pria yang meninggal itu milik sebuah keluarga di Sentul, Kuala Lumpur.

Keluarganya diberitahu oleh departemen penjara hanya beberapa jam sebelum penguburan setelah mereka menyadari kesalahan dan bahwa putranya yang berusia 19 tahun masih hidup.

Sebelumnya, Chantren mengatakan bahwa dia diminta untuk mengambil jenazah putranya di Rumah Sakit Sungai Buloh di Selangor pada Rabu lalu. Keluarga telah mengatur upacara pemakaman di rumah keluarga mereka di Tampin, Negeri Sembilan pada hari Minggu.

"Kami menerima telepon dari otoritas penjara sekitar tiga atau empat jam sebelum waktu penguburan dan mereka memberi tahu kami bahwa putra saya masih hidup," 

"Mereka melakukan panggilan video (untuk menunjukkan). Saya bahkan tidak tahu bagaimana mengungkapkan perasaan saya. Putra kami masih hidup, tetapi tubuh siapa di rumah kami sekarang?" kata Mr Chantren dilansir dari The Star via channelnewsasia, Senin, 6 Maret. 

Pada hari Minggu, Ibu Thilagam diberitahu oleh petugas lapas bahwa anaknya tidak sehat dan telah dibawa ke Rumah Sakit Sungai Buloh. Ketika dia dan putra sulungnya bergegas ke rumah sakit untuk memeriksa kondisinya, mereka malah diarahkan ke kamar mayat, di mana seorang petugas penjara memberi tahu dia bahwa putranya sebenarnya telah meninggal tiga hari yang lalu.

"Kami juga diberitahu tentang percampuran jenazah, dan bagaimana jenazahnya secara keliru diserahkan ke keluarga lain untuk dikremasi di Tampin," katanya seperti dikutip New Straits Times.

“Baru tadi malam saya dan putra tertua saya diizinkan melihat jenazahnya. Itu juga dilakukan dengan terburu-buru,” tambah Mdm Thilagam.

Departemen penjara belum mengeluarkan pernyataan apapun tentang masalah ini. Dilaporkan bahwa beberapa laporan polisi telah diajukan atas kesalahan identitas serta kelalaian oleh departemen penjara.