Prabowo Tegaskan Program Kadet Investasi Besar Kerja Sama Pertahanan Indonesia-Australia
JAKARTA - Menteri Pertahanan Prabowo Subianto berdiskusi isu penting kerja sama pertahanan Indonesia-Australia, saat menerima kunjungan kehormatan Panglima Angkatan Bersenjata Australia Jenderal Angus Campbell di Kementerian Pertahanan (Kemhan), Jakarta.
Dalam pertemuan, Prabowo membahas kerja sama pendidikan dan pelatihan bersama Australia.
Dia menilai, latihan bersama antara TNI-ADF dapat menggali setiap potensi untuk meningkatkan kemampuan kedua negara dalam menghadapi ancaman dan tantangan bersama.
"Kami berkomitmen untuk mendukung penuh latihan bersama antara TNI dan ADF," kata Prabowo dikutip dari keterangan tertulis, Senin, 6 Maret.
Menurutnya, program kadet adalah investasi besar karena hubungan antar pribadi yakni kunci untuk meningkatkan kerja sama pertahanan Australia-Indonesia. Ia pun berterima kasih kepada Australia yang memberikan pelatihan selama 18 bulan kepada empat Kadet TNI AD di Royal Military College (RMC) Duntroon.
"Saya juga berharap kerja sama serta persahabatan antara kedua negara akan terus berlanjut dan tumbuh dalam semangat saling menghormati dan percaya terhadap kepentingan nasional kita masing-masing, dalam kerangka kemitraan strategis yang komprehensif," kata Prabowo.
Baca juga:
- Jokowi: Hampir 2 Juta Orang Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Rp165 Triliun Devisa Hilang
- KPU Pastikan Penyelenggara di Daerah Tetap Lanjutkan Tahapan Pemilu
- KPK Sadap Ratusan Nomor Pejabat yang Diduga Berpotensi Lakukan Korupsi
- 2 WN Aljazair Pencuri Bagasi Penumpang di Bandara Ngurah Rai Bali Ditangkap
Sampai saat ini, hampir 3.300 personel TNI, baik militer maupun sipil telah mengikuti program pendidikan dan pelatihan di Australia sejak 56 tahun lalu, yakni 1967.
"Bersama-sama, Australia dan Indonesia dapat memberikan kontribusi penting bagi perdamaian dan stabilitas kawasan," ujarnya.