Menteri BUMN Fokus Penanganan Korban Kebakaran Depo Plumpang
JAKARTA - Menteri BUMN Erick Thohir mengaku terus memantau kondisi korban kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Koja, Jakarta Utara. Saat ini, pihaknya kini lebih fokus untuk menangani para korban.
"Saya rasa untuk konteks saat ini kita fokus kepada korban terlebih dahulu seperti evakuasi dan perawatan," ujar Erick, seperti dilansir dari Antara.
"Saya pastikan bahwa sesuai dengan pembicaraan semalam dan saya memantau hingga jam 3 pagi tidak hanya kondisi BBM, listrik supaya cepat, namun yang paling penting tentunya bagaimana saya memantau kondisi korban kebakaran," lanjutnya.
Erick mengaku telah memerintahkan kepada Pertamina untuk hadir, memastikan, menyediakan segala dukungan dan fasilitas untuk para korban yang terdampak kebakaran.
Dia menyatakan, ini merupakan tanggung jawab bersama, khususnya Pertamina.
"Bila ada korban kebakaran yang membutuhkan pertolongan lebih intensif, RSPP terbuka dan siap menerima. Hal ini dikarenakan merupakan tanggung jawab kita semua," kata Erick.
"Yang utama bagaimana kita hadir untuk memastikan pelayanan yang maksimal bagi masyarakat," lanjutnya.
Baca juga:
- Hilangkan Trauma Korban Terdampak Kebakaran Depo Plumpang, Polisi Bangun Posko Trauma Healing
- 5 Anjing Pelacak Diturunkan Cari Korban Hilang Kebakaran Depo Pertamina Plumpang
- Kapolri Cek Proses identifikasi Korban Kebakaran Depo Pertamina
- RS Polri Terima 15 Kantong Jenazah Korban Kebakaran Depo Pertamina Plumpang
Sebelumnya, Erick Thohir meminta Pertamina untuk bertindak cepat dalam mengatasi peristiwa terbakarnya pipa bahan bakar minyak di Plumpang, Jakarta Utara.
Dirinya sudah menelepon Direktur Utama Pertamina. Saat ini bagaimana Pertamina bersama sejumlah pihak segera bisa memadamkan api dan menyelamatkan korban serta warga sekitar.
Erick mengaku telah menerima laporan adanya korban jiwa dalam peristiwa itu dan menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban.
Dia juga meminta Pertamina mengusut tuntas peristiwa itu dan berkoordinasi secara intensif dengan kepolisian dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk melakukan tindakan tanggap darurat di sekitar lokasi kejadian.
Menurutnya, aksi tindakan yang cepat menjadi keharusan dalam meminimalisir dampak peristiwa tersebut terutama untuk masyarakat sekitar.