Kabaharkam Polri Kerahkan 7 Kapal Polair dan 2 Heli Cari Pesawat Sriwijaya Air SJ-182
JAKARTA - Kepala Badan Pemelihara Keamanan (Kabaharkam) Polri Komjen Agus Andrianto mengatakan Mabes Polri mengerahkan Tim SAR dengan kekuatan tujuh kapal polair dan dua helikopter. Tim Polri membantu proses evakuasi pesawat Sriwijaya Air SJ-182 di Pulau Laki, Kepulauan Seribu, Jakarta.
"Kami kerahkan Tim SAR untuk membantu BNPB dengan kekuatan tujuh kapal polair dan dua helikopter," kata Komjen Agus dikutip Antara, Minggu, 10 Januari, dini hari.
Selain itu, tiga kapal Polairud Polda Metro Jaya juga dilibatkan untuk membantu evakuasi Tim SAR. Operasi SAR ini dipimpin oleh Direktur Polair Mabes Polri.
Kepala Subbag Pembinaan Fungsi Korpolairud Baharkam Polri AKBP RM Tohir mengatakan Baharkam Polri menyiapkan sebanyak 80 personelnya untuk melakukan proses evakuasi korban dari pesawat yang jatuh di sekitar perairan Kepulauan Seribu tersebut.
"Personel yang disiapkan sementara 80 orang," kata AKBP Tohir.
Baca juga:
- Keluarga Pilot Sriwijaya Air SJ-182 Afwan Berharap Kabar Baik dari Pencarian Pesawat
- Pilot Sriwijaya Air SJ-812 yang Jatuh Mantan Penerbang TNI AU
- 10 Informasi Penting Sejauh ini Soal Perkembangan Sriwijaya Air SJ-182 yang Jatuh
- Temuan Puing dalam Kantong Hitam Diduga Milik Sriwijaya Air SJ-182 Dibawa ke Posko JICT
Pesawat Sriwijaya Air SJ-182 take off pukul 14.36 WIB, Sabtu, 9 Januari. Satu menit kemudian pesawat berada di ketinggian 1.700 kaki dan diizinkan naik kek ketinggian 29 ribu kaki dengan mengikuti standar instrumen
“Pukul 14.40 Sriwijaya tidak ke arah 075 derajat melainkan ke barat laut, oleh karenanya ditanya ATC untuk melaporkan arah pesawat. Tidak lama kemudian, dalam hitungan seconds, SJY 182 hilang dari radar,” kata Menhub Budi Karya Sumadi, Sabtu, 9 Januari.
Total adal 62 orang di pesawat termasuk kru pesawat Sriwijaya Air SJ-182. Dari total penumpang itu, ada 7 anak-anak dan 3 bayi.
Pesawat Sriwijaya Air SJ-182 sempat tertunda (delay) keberangkatannya. Alasannya hujan deras mengguyur.