Ancer-ancer APBN 2024: Defisit 2,16 Persen Lebih Rendah dari Tahun Ini
JAKARTA – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengungkapkan bahwa pembahasan awal Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024 telah merumuskan defisit terhitung di bawah estimasi APBN 2023.
Hal itu disampaikan Menkeu usai dipanggil Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Istana Merdeka, Jakarta hari ini.
“Tahun depan kita perkirakan defisit makin menurun pada level 2,16 persen hingga 2,64 persen dari produk domestik bruto (PDB),” ujarnya pada Senin, 20 Februari.
Menurut Menkeu, asumsi tersebut membuat struktur keseimbangan primer di APBN mendekati level Rp0.
“Ini merupakan pembahasan awal dari APBN yang membahas kebijakan ekonomi makro dan pokok-pokok kebijakan fiskal untuk RAPBN tahun 2024,” tegas dia.
Sebagai informasi, dalam APBN 2023 defisit anggaran dirancang pada level 2,84 persen PDB atau setara Rp598,2 triliun.
Baca juga:
Angka itu didapat dari rencana belanja negara sebesar Rp3.061,2 triliun berbanding dengan proyeksi pendapatan sebesar Rp2.463,0 triliun.
Untuk diketahui, pada tahun depan bakal diadakan pergantian pemerintahan dari Presiden Jokowi kepada presiden terpilih Pemilu 2024. Atas dasar tersebut, Menkeu Sri Mulyani menyatakan APBN bakal memberi dukungan penuh terhadap penyelesaian sejumlah program prioritas pemerintah di sisa waktu satu tahun ke depan.
“Bahwa 2024 adalah tahun terakhir dari pemerintahan Presiden Jokowi dan Wakil Presiden KH. Maruf Amin. Oleh karena itu, berbagai program-program prioritas akan dilakukan fokus pelaksanaannya,” kata dia.