Operasi Penyelamatan Pilot Philip Mark, Masyarakat Distrik Paro Mengungsi ke Kenyam Papua

JAYAPURA - Pangdam XVII Cenderawasih Mayjen TNI Muhammad Saleh Mustafa saat ini masyarakat Distrik Paro, sudah mengungsi ke Kenyam, ibukota Kabupaten Nduga, Papua.

Mayjen M Saleh menuturkan, saat ini masyarakat sudah meninggalkan Paro dan mengungsi ke Kenyam, ibukota Kabupaten Nduga. Hal itu agar operasi penyelamatan pilot Susi Air Philip Mark yang disandera kelompok kriminal bersenjata (KKB) bisa berlangsung baik.

Warga Paro itu berjalan kaki ke Kenyam sehingga penjabat Bupati Nduga meminta bantuan agar membantu mengevakuasi warga yang sakit, tua atau wanita dan anak-anak.

"Kami sudah mengevakuasi mereka dengan menggunakan helikopter milik TNI-Polri ke Kenyam beberapa hari yang lalu saat warga sudah berada di sekitar gunung Wea, "jelas Mayjen TNI Saleh dikutip ANTARA, Jumat 17 Februari.

Sementaa terkait penegakan hukum kepada kelompok  Egianus Kogoya akan dilakukan secara terukur dan sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP) dan tidak akan melanggar HAM.

"Penegakan hukum kepada Egianus itu dilakukan karena telah melakukan berbagai tindak kejahatan hingga menyebabkan banyaknya korban jiwa," kata Saleh

Dia mengatakan prajurit yang dikerahkan bersama Polri melakukan tindakan penegakan hukum sudah dibekali berbagai keterampilan sehingga nantinya tidak akan terjadi pelanggaran HAM.

"Prajurit yang terlibat termasuk anggota Polri sudah dibekali berbagai keterampilan sehingga saat berada di lapangan akan dilakukan secara terukur dan tidak melanggar HAM, " tegas Saleh.

KKB pimpinan Egianus Kogoya saat ini masih menyandera pilot Susi Air berkebangsaan Selandia Baru Philip Mark Merthens, sejak Selasa 7 Februari.

Sebelum disandera, Egianus dan kelompoknya membakar pesawat milik. Susi Air setibanya di lapangan terbang Paro.